Siswa Mimsagum Manasik Umrah, Kepala Madrasah pun Terenyuh liputan Riza Ardiyanti, kontributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – Manasik umrah menjadi puncak kegiatan Pesantren Kilat Darul Arqam (PKDA) di MI Muhammadiyah I Gumeno (Mimsagum), Manyar, Gresik.
Selasa (26/4/2022), di halaman Mimsagum, dipasang replika Ka’bah dan maqam Ibrahim; tempat thawaf. Yakni mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh putaran yang dimulai dari sudut Hajar Aswad.
Di situ juga disiapkan ‘bukit’ Shafa Marwah untuk sai berlari-lari kecil sebanyak tujuh kali dari Shafa ke Marwah.
Tepat pukul 15.00 WIB seluruh siswa Mimsagum berkumpul di halaman sekolah, untuk menuju Mushala Al Furqon yang bertempat di RT 02 desa Gumeno, guna memulai miqat makani. Sesampainya di sana anak-anak berganti pakaian ihram putih-putih untuk laki-laki. Siswa perempuan memakai baju muslimah putih.
Para guru mendampingi seluruh siswa menyiapkan barisan kloter, lalu menyuarakan talbiahbersama-sama dengan komando dan berjalan kaki menuju sekolah untuk melanjutkan manasik rukun umrah yang lainnya.
Terenyuh Lihat Siswanya Manasik
Kepala Mimsagum Alfajariyah MPd mengatakan manasik umrah ini diadakan sesuai jadwal PKDA. Sebelumnya sudah berjalan kegiatan-kegiatan yang lainnya. Seperti sahur bersama, mabit (menginap di sekolah), bakti sosial (baksos), pendalaman materi fiqih, buka bersama, tadarus, dan shalat Tarawih berjamaah di sekolah.
Dia mengaku terenyuh ketika mendampingi anak-anak mulai miqat dan sejak mengucapkan talbiah yang pertama. “Padahal cuma manasik dan baru pengenalan kepada anak-anak, tapi rasanya itu loh sampai merinding,” ucapnya.
Manasik umrah perdana yang diadakan di Mimsagum. Sebelum praktik manasik, siswa dijelaskan pengetahuan haji dan umrah oleh Lisminah dan Fathatul, guru kelas sekaligus guru agama Mimsagum.
Beberapa wali murid tampak antusias. Mereka berderet rapi di depan sekolah mengabadikan momen anaknya dengan memotret dan merekam video ketika manasik.
Lafal talbiah terus diserukan di sepanjang perjalanan. Hingga tiba di sekolah, anak-anak membaca doa melihat Kakbah dan dilanjutkan thawaf yang dikomando oleh ustad Muhammad Bagus Seto sebagai pemandu.
Sementara itu, Lisminah SPdI menjelaskan, materi haji dan umrah ini terdapat di pelajaran Fikih kelas V. “Jadi, kalau kemarin itu pelajaran di kelas, maka sekarang momen untuk praktiknya,” ujarnya.
“Sedangkan untuk siswa kelas lainnya, kita perkenalkan manasik umrah, dari rukun yang harus dikerjakan, bacaan doanya dan tempat-tempat tertentu yang harus dikunjungi saat umrah,” tambah dia.
Dia pun berdoa, “Semoga kita, baik guru, siswa, dan walimurid ini segera diundang oleh Allah untuk bisa melaksanakan ibadah haji dan umrah di Mekkah.” (*)
Editor Mohammad Nurfatoni