Enam Ciri Orang yang Mendapat Lailatul Qadar, liputan Novania Wulandari, kontributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – Dakwah digital siswa SMA Muhammadiyah 10 GKB Gresik (Smamio) membahas enam ciri orang yang mendapatkan Lailatul Qadar.
Memasuki 10 hari terakhir bulan Ramadhan 1443 H ini, program dakwah Korps Muballigh Muda Muhammadiyah (KM3) Smamio mengangkat tema Lailatul Qadar.
Siswa kelas XI MIA 1 Binti Hayatul Mufidah menyampaikan dakwah digitalnya lewat kanal YouTube Smamiogkbchannel, Kamis (28/4/2022)
Binti menyampaikan malam Lailatul Qadar adalah malam yang mulia. Kemuliaan malam itu lebih baik daripada seribu bulan. Setiap muslim yang taat mendambakan memperoleh Lailatul Qadar.
Gadis asal Malang itu mengatakan tidak ada yang tahu pasti kapan malam Lailatul Qadar itu terjadi. Sehingga, pada 10 hari terakhir Ramadhan seluruh umat Islam berlomba-lomba beribadah Allah SWT.
“Pada 10 hari terakhir Ramadan, umat Islam berlomba-lomba untuk beribadah kepada Allah dan melakukan berbagai kebaikan untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar,” katanya.
Ia lalu mengutip hadist Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim No 762 yang artinya : ‘Malam itu adalah malam yang cerah, yaitu malam kedua puluh tujuh (dari bulan Ramadan). Dan tanda-tandanya ialah pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru’.
Selanjutnya, Binti menyebutkan enam ciri orang yang mendapatkan malam Lailatul Qadar, yaitu:
Pertama, wajah tampak bersinar. Seseorang yang telah mengalami pengalaman spiritual akan memiliki aura yang memancar dari wajahnya. Siapa saja yang memandangnya akan merasa nyaman dan teduh. Menurutnya, orang dengan karakteristik ini telah mendapatkan ridha dari Allah SWT.
Kedua, thuma’ninah atau tenang. “Orang yang mendapatkan malam Lailatul Qadar akan merasa tenang, tenteram, dan lapang dada pada itu malam dibandingkan malam-malam selainnya,” ujarnya.
Ketiga, bersikap rendah hati. Orang yang mendapatkan malam Lailatul Qadar merasa selalu kurang dalam beribadah. Apa yang mereka lakukan tidak sebanding dengan kekuasaan Allah SWT. Maka, menurut Binti orang yang mendapat Lailatul Qadar biasanya jauh dari sifat sombong dan selalu rendah hati.
Keempat, orang yang merasakan kenikmatan ketika shalat. Seseorang yang mendapatkan malam Lailatul Qadar akan mendapatkan kenikmatan yang lebih dalam shalatnya dibanding dengan malam-malam selain malam Lailatul Qadar.
Kelima, selalu merasa kurang dalam beribadah. Mereka yang mendapatkan malam lailatul qadar merasa kerdil jika dibandingkan kekuasaan Allah SWT. Mereka nerasa amalan dan ibadah yang selama ini dilakukannya tidak sebanding dengan kenikmatan yang Allah berikan kepadanya.
“Mereka merasa kerdil jika dibandingkan dengan kekuasaan sang pencipta. iibadah yang dilakukan tidak sebanding dengan apa yang diberikan Allah, sehingga mereka merasa selalu kurang dalam beribadah,” terangnya.
Terakhir, ciri yang keenam, orang itu akan selalu berusaha menjadi yang terbaik dalam hal ibadah ataupun aktivitas yang lainnya.
Binti melanjutkan, mengatakan ada hikmah di balik rahasia Allah SWT tidak memberitahukan kapan pastinya malam Lailatul Qadar itu datang. Allah ingin melihat hambaNya yang bersungguh-sungguh dan memperbanyak amal ibadah di bulan suci Ramadhan.
“Seandainya malam Lailatul Qadar diberitakan, tentu manusia hanya beribadah di malam itu saja. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang bersungguh-sungguh mengejar malam lailatul qadar dan mendapatkannya,” tutup Binti di akhir videonya.
Dakwah Binti Hayatul Mufidah selengkapnya bisa disimak di sini!
Editor Mohammad Nurfatoni/AS