PWMU.CO– Baksos PCM Lakarsantri Surabaya dilaksanakan di kampung Bendungan Kelurahan Sumurwelut, Sabtu (30/4/2022) sore.
Sore itu jamaah sudah berkumpul di Masjid al-Wahdah tempat acara. Pembagian bingkisan dilaksanakan setelah tausiyah. Ada 40 jamaah dan warga dhuafa yang menerima bingkisan. PCM Lakarsantri juga memberikan santunan untuk anak yatim.
Usai pembagian bingkisan baksos, acara diakhiri dengan buka puasa bersama dan shalat Magrib.
Wakil Ketua PCM Lakarsantri Mike Miftachodin MPdI menerangkan, pengumpulan zakat fitrah dan infak berasal dari warga Muhammadiyah Lakarsantri, guru, dan siswa MI Muhammadiyah 28 Bangkingan.
”Sampai batas waktu terakhir terkumpul 398 Kg beras dan infak Rp 2,361 juta,” katanya. Beras kemudian dikemas 5 Kg. Isi bingkisan selain beras, ada kecap, teh, mi instan.
Ketua Takmir Masjid al-Wahdah Sumiyar mengatakan, warga Bendungan terbantu dengan pemberian bingkisan ini. ”Setidaknya ada bahan makanan untuk merayakan Idul Fitri,” katanya.
Kegiatan Baksos PCM Lakarsantri ini, sambung dia, mendukung memakmurkan masjid ini dalam bulan Ramadhan. Dia berharap dukungan untuk membina jamaah mendalami agama Islam lewat kajian.
”Dai-dai PCM sudah mengisi khotbah Jumat di masjid ini. Diperlukan ada pengajian rutin untuk memperdalam ajaran Islam,” tuturnya.
Muslim Bermanfaat
Dalam tausiyah buka puasa, Sekretaris PCM Lakarsantri Drs Sugeng Purwanto, menyerukan untuk menjadi muslim yang bermanfaat. Dia mengutip hadits khairunnaas anfauhum linnaasi. Artinya, sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesama.
”Menjadi orang Islam jangan yang biasa-biasa, hanya diam di rumah, menikmati kemapanan, tapi berbuatlah sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain, aktif berdakwah mengembangkan Islam,” katanya.
Contoh aktif menjadi takmir masjid. Memakmurkan masjid dengan kajian Islam. Mengajak warga shalat berjamaah di masjid ini. ”Jadikan diri Anda bermanfaat minimal ikut berjamaah di masjid ini,” ujarnya.
KH Ahmad Dahlan, kata dia, hidupnya sudah mapan sebagai pegawai kraton Yogyakarta. Karena ingin bermanfaat untuk masyarakat lantas mendirikan Muhammadiyah. Lewat Persyarikatan ini membangun sekolah, panti asuhan, rumah sakit yang bermanfaat untuk semua warga. Saat berdakwah kadang benturan dengan orang-orang tak sepaham. Itu biasa.
”Semangat dakwah KH Ahmad Dahlan adalah mengamalkan surat al-Maun. Tidak mau menjadi yukadzibu biddiin, pendusta agama. Karena itu perintah ayat Quran itu diamalkan dengan menyantuni anak yatim, memberi makan orang miskin, dan menghindari riya dalam shalat,” tandasnya.
PCM Lakarsantri, sambung dia, selama sepuluh tahun berdakwah juga ingin bermanfaat bagi masyarakat. Selain ceramah, kajian Islam, juga mendirikan Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) 28 Jl. Raya Bangkingan.
”Untuk membangun gedung madrasah di atas tanah wakaf 1.323 meter persegi itu PCM menggalang infak sedikit demi sedikit. Akhirnya berdiri gedung tiga lantai senilai Rp 1,5 miliar tanpa utang bank. Lewat MIM 28 putra-putri para jamaah akan dididik menjadi muslim yang bermanfaat,” tuturnya. (*)
Penulis Ichsan Mahyudin Editor Sugeng Purwanto