• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
Senin, Juli 4, 2022
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Lebaran, Minta Maaf Jangan Basa-basi

Senin 2 Mei 2022 | 03:56
3 min read
67
SHARES
208
VIEWS
ADVERTISEMENT
Rezeki Mahal di Tengah Covid. Kolom ditulis oleh Mohammad Nurfatoni, Pemimpin Redaksi PWMU.CO.
Mohammad Nurfatoni, penulis Rezeki Mahal di Tengah Covid. (Sketsa ulang foto Atho’ Khoiron/PWMU.CO)

Lebaran, Minta Maaf Jangan Basa-basi, kolom oleh Mohammad Nurfatoni, Pemimpin Redaksi PWMU.CO

PADA momentum Idul Fitri atau Lebaran, khususnya di Indo­nesia, permohonan maaf telah menjadi sebuah tradisi. Lembaga-lembaga dan individu-individu, lewat berbagai media dan kesempatan, termasuk lewat iklan dan kartu lebaran—kini lewat media sosail seperti WhatsApp, Twitter, Instagram, atau Facebook—mengungkapkan permohonan maafnya. 

Namun ada satu hal yang janggal dalam permohonan maaf itu. Kekhilafan apa yang menyebabkan sebuah lembaga atau seseorang menyampaikan permohonan maaf. Seringkali tidak dijelaskan. Sehingga memunculkan kesan bahwa itu sekadar basa-basi. 

Bayangkan Anda bertemu seseorang dan mengajak Anda bersalaman sambil mengucapkan permohonan maaf. Sementara Anda tidak merasa bersalah. Kenal pun tidak. Ini namanya mengobral maaf. 

Tetapi bandingkan dengan permintaan maaf yang disertai dengan pengung­kapan atas kesalahan yang telah diperbuat.

Pernah terjadi, lift di Regent Hotel, Kuala Lumpur, macet pada suatu hari. Ada tamu yang terjebak dalam lift. Banyak tamu lain yang turun-naik dengan tangga. Ternyata, ada kucing nyelonong ke dalam instalasi, kesetrum, hingga mati, dan memacetkan, sistem lift. 

Pihak hotel tentu saja kalang-kabut minta maaf kepada para tamu. Tetapi tidak cuma sampai di situ. Dua hari kemudian ada iklan di surat kabar. Banyak orang tertarik membaca iklan yang menyatakan duka cita atas kematian seekor kucing, sekaligus minta maaf atas kemacetan lift itu.

Dapat Simpati

Permintaan maaf yang jelas dan tulus seperti ini, akan membuat seorang merasa ringan untuk memberi maaf. Bahkan tidak ada alasan untuk tidak memberi maaf. 

Kiat inilah yang pernah dilakukan oleh Goh Seng Kim, General Manager Telecoms Singapura, seperti diceritakan almarhum Bondan Winarno dalam Seratus Kiat (1987). Dari pengalaman yang dialaminya, ternyata permintaan maaf dapat mengubah kebencian menjadi simpati. 

“Sikap kami dengan terus-menerus minta maaf, bukannya defensif mencari kilah dan alasan,” kata Goh Seng Kim. “telah mengubah kemarahan masyarakat menjadi kesabaran.”

Apakah ini bukan obral maaf? Telecoms meminta maaf atas keterlambatan pemesangan telepon pada calon pelanggan. Tapi di balik permintaan maaf itu, perusahaan ini bekerja ekstra-keras untuk mengejar kelemahannya. Setiap satu proyek selesai dan diberitakan di surat kabar, makin banyak surat yang datang untuk menanyakan kapan giliran mereka memperoleh telepon. 

Kesempatan ini justru dipergunakan dengan baik. Setiap mengawali satu proyek, Telecoms membuat upacara sederhana sambil menyampaikan maaf berhubung proyek sebesar itu tak dapat dilaksanakan sekaligus. Dan makin lama masyarakat makin bisa menerima kenyataan itu.

Menzalimi, Minta Maaflah!

Adakah yang berat dari tindakan permintaan maaf. Mungkin tidak. Tetapi banyak lembaga atau individu justru enggan melakukan hal ini ketika menyadari atau ketahuan kesalahannya. Mungkin kuatir wibawanya merosot. 

Hal ini terlihat pada berbagai institusi masya­rakat kita. Banyak keluhan terhadap layanan publik, yang tidak mendapat tanggapan semestinya. Sekedar permohonan maaf pun sulit kita dapatkan. lni juga terjadi pada publicfigur kita. Jangankan mengundurkan diri, meminta maaf saja tidak akan dilakukan.

Dalam tradisi Islam, permintaan maaf menjadi syarat diterimanya taubat. Jika kesalahan itu menyangkut perkara sosial, maka syarat diterimanya taubat adalah pemberian maaf dari orang yang menjadi sasaran kesalahan kita. Di samping, tentu saja, ampunan dari Allah SWT.

Para sahabat pernah bertanya kepada Ali bin Abi Tahlib radhiyallhu anhu tentang syarat-syarat taubat yang diterima. Ali menyebut enam syarat, satu di antaranya adalah mengembalikan hak manusia yang dizalimi, antara lain dengan meminta maaf.

Masyarakat konsumen adalah sasaran terbanyak atas kesalahan sebuah perusahaan penghasil produk atau jasa. Jika mereka tidak memberi maaf, karena kita tidak pernah minta maaf, maka bisa memunculkan dampak yang tidak sepele. Meninggalkan dan (sekaligus) menyebarkan “dosa-dosa” kepada yang lain.

Jadi, maaf itu penting saat salah. Termasuk di momentum Lebaran ini. Tapi, jangan basa­-basi!

Selamat Idul Fitri 1443. Redaksi mohon maaf karena masih sering typo. (*)

Tags: Mohammad Nurfatoni
SendShare27Tweet17Share

Related Posts

Idul Adha Arab Saudi dan Muhammadiyah Sama, Kebetulan yang Penuh Berkah

Jumat 1 Juli 2022 | 14:23
21.9k

Mohammad Nurfatoni: Idul Adha Arab Saudi dan Muhammadiyah Sama, Kebetulan Penuh Berkah (sketsa foto oleh...

Dilema KBBI Vs Google

Rabu 29 Juni 2022 | 13:08
236

Mohammad Nurfatoni: Dilema KBBI Vs Google (sketsa foto oleh Atho' Khoironi/PWMU.CO) Dilema KBBI Vs Google;...

Korban, Kurban, atau Qurban?

Minggu 26 Juni 2022 | 10:49
346

Mohammad Nurfatoni: Korban, Kurban, atau Qurban? (sketsa foto oleh Atho' Khoironi/PWMU.CO) Korban, Kurban, atau Qurban?...

Kader IPM Diajak Merawat Basic Instinct sebagai Penulis

Senin 20 Juni 2022 | 18:43
45.7k

Pemimpin Redaksi PWMU.CO Mohammad Nurfatoni Kader IPM Diajak Merawat Basic Instinct sebagai Penulis, liputan Viradyah Lulut...

Jadilah Editor atas Tulisanmu Sendiri 

Sabtu 11 Juni 2022 | 11:43
1.1k

Mohammad Nurfatoni: Jadilah Editor atas Tulisanmu Sendiri (sketsa foto oleh Atho' Khoironi/PWMU.CO) Jadilah Editor atas...

Kisah Perjodohan Berkah Silaturahmi

Minggu 22 Mei 2022 | 12:30
674

Faza Fajrulfatkhi Mohammad dań Rahmandito Kurnia Pratama Hadiwinoto. Kisah Perjodohan Berkah Silaturahmi (Istimewa/PWMU.CO) Kisah Perjodohan...

Setelah Libur Lebaran, Kerja Itu Siksa?

Minggu 8 Mei 2022 | 06:00
221

Mohammad Nurfatoni: Setelah Libur Lebaran, Kerja Itu Siksa? (sketsa foto oleh Atho' Khoironi/PWMU.CO) Setelah Libur...

Orang-Orang yang Dipojokkan Pembangunan

Jumat 6 Mei 2022 | 08:00
310

Mohammad Nurfatoni, penulis Orang-Orang yang Dipojokkan Pembangunan. (Sketsa ulang foto Atho' Khoiron/PWMU.CO) Orang-Orang yang Dipojokkan...

Medan Berat Banglades dan Buah Silaturahmi

Rabu 4 Mei 2022 | 07:43
460

Mohammad Nurfatoni: Medan Berat Banglades dan Buah Silaturahmi (sketsa foto oleh Atho' Khoironi/PWMU.CO) PWMU.CO – Medan Berat...

Seperti Kun Fayakun: Menulis, maka Menulislah!

Sabtu 5 Maret 2022 | 17:29
267

Mohammad Nurfatoni (sketsa foto oleh Atho' Khoironi/PWMU.CO) Seperti Kun Fayakun: Menulis, maka Menulislah!, oleh Mohammad Nurfatoni,...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Songsong Tahun Ajaran Baru, Ini Program Lima Kabid SD Mudisa Jember

    1104 shares
    Share 442 Tweet 276
  • Masjid Al Fattah Tulungagung, Ada Filosofi Sujud dalam Arsitekturnya

    1078 shares
    Share 431 Tweet 270
  • Idul Adha Arab Saudi dan Muhammadiyah Sama, Kebetulan yang Penuh Berkah

    7017 shares
    Share 2807 Tweet 1754
  • Gus Baha’ Sentil Umat yang Malas

    1334 shares
    Share 534 Tweet 334
  • Idul Adha 2022 Beda: Muhammadiyah 9 Juli, Pemerintah 10 Juli, Begini Menyikapinya

    10214 shares
    Share 4086 Tweet 2554
  • Pakai E-Voting, Muktamar Ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah

    8733 shares
    Share 3493 Tweet 2183
  • RSML Juara Umum PORRSMA

    145 shares
    Share 58 Tweet 36
  • Puasa Arafah, saat Wukuf atau Tanggal 9 Dzulhijjah?

    419 shares
    Share 168 Tweet 105
  • Wow! 85 Siswa Smamda Surabaya Lolos SBMPTN 2022, Naik 123,7 Persen

    3612 shares
    Share 1445 Tweet 903
  • Abdul Malik Ahmad sang Penjaga Tauhid

    99 shares
    Share 40 Tweet 25

Berita Terkini

  • Tiga Keistimewaan Bulan Dzulhijah Dikupas di Kajian Ahad PCM SineMinggu 3 Juli 2022 | 23:27
  • Dipuji Haedar Nashir
    Dipuji Haedar Nashir, Begini Respon Rektor UM BimaMinggu 3 Juli 2022 | 22:42
  • Gelar Seminar Jurnalistik
    Gelar Seminar Jurnalistik, IMM al-Iskandariyah Perangi HoaxMinggu 3 Juli 2022 | 22:14
  • Upgrading Metode Tajdied
    Upgrading Metode Tajdied, Guru Belajar Kode TepukanMinggu 3 Juli 2022 | 20:53
  • Ikut Pelatihan Menulis, Dapat Rezeki NomplokMinggu 3 Juli 2022 | 20:33
  • Ketua PWM Jatim Saad Ibrahim membuka Bimtek Dai LDK di Nagjuk. (Anam/PWMU.CO)
    Pesan untuk Dai LDK dari Ketua PWMMinggu 3 Juli 2022 | 20:06
  • Lolos Penggerak Komunitas Belajar, Tea WG SDMM Hadir di Platform Merdeka MengajarMinggu 3 Juli 2022 | 19:20
  • Songsong Tahun Ajaran Baru, Ini Program Lima Kabid SD Mudisa JemberMinggu 3 Juli 2022 | 09:27
  • RSML Juara Umum PORRSMA
    RSML Juara Umum PORRSMAMinggu 3 Juli 2022 | 06:27
  • Lima strategi pengasuhan
    Lima Strategi Pengasuhan Anak Usia DiniMinggu 3 Juli 2022 | 06:03

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In