Maaf, Saya Bukan Pecinta Rocky Gerung; Kolom Bahasa oleh Mohammad Nurfatoni, Pemimpin Redaksi PWMU.CO
PWMU.CO – Mengapa saya bukan pecinta Rocky Gerung? Apakah karena dia sering mengkritik Presiden Jokowi? Atau karena dalam kritiknya, Rocky Gerung sering menggunakan kata-kata kasar, seperti dungu, bajingan, atau tolol?
Atau pernyataan terakhir dia yang mengatakan Anies Baswedan membawa tong sampah saat menggandeng Abdul Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden?
Jika boleh jujur, ternyata bukan itu pangkal soalnya. Bagi saya tak ada masalah bila Rocky Gerung mengkritik pemerintah, karena itu bagian dari demokrasi. Kritik adalah salah satu mekanisme checks and balances.
Justru dengan kritik itu terjadi keseimbangan, karena kritik pada akhirnya adalah bagian dari cara memperbaiki sistem. Jadi sebenarnya beruntung sekali bila seorang mendapat kritik, sebab sesungguhnya dia mendapat ‘asupan gizi’ untuk perbaikan dirinya.
Soal kata-kata kasar? Itulah strategi komunikasi Rocky Gerung. Dengan itu mungkin dia berharap kritiknya cepat didengar dan berdampak. Selain itu, sebuah kata dikategorikan kasar atau tidak, bisa sangat subjektif.
Di Surabaya, kata jancuk sudah dianggap biasa, bukan tabu. Bahkan menjadi semacam ikon. ITS pernah punya motto “Arek ITS Cuk”. Orang memersepsikan Cuk sebagai jancuk (umpatan), meski Cuk di sini singkatan Cekatan Ulet Kreatif (harusnya ditulis CUK, bukan cuk). Sujiwo Tejo sendiri menyebut dirinya Presiden Jancukers.
Kalau Rocky Gerung dilaporkan, lalu dipersekusi oleh seorang wanita di kantor polisi dan dilempar botol bersama Refly Harun, itu konsekuensi atau risiko perjuangan dia. Sebab ada pepatah: mulutmmu harimaumu, yang artinya mulutmu atau kata-kata, kini jari-jarimu (tulisan), kasarmu bisa menjadi senjata tajam.
Lalu apa yang membuat saya bukan pecinta Rocky Gerung? Ternyata menyangkut masalah agama, masalah syariat. Saya tidak boleh menjadi pecinta Rocky Gerung, sebab dalam makna yang sebenarnya—sebagaimana Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)—pecinta adalah orang yang bercinta. Sedangkan bercinta oleh KBBI diartikan menaruh (rasa) cinta (yang muda yang bercinta) dan bersetubuh; bersanggama.
Kalau saya pecinta Rocky Gerung, berarti saya homo dong, karena pecinta—yakni orang yang bercinta—dengan sesama lelaki. Naudzubillah mindzalik. Saya masih manusia normal, saya adalah pecinta istri saya.
Baca sambungan di halaman 2: Pencinta Bukan Pecinta
Discussion about this post