
PWMU.CO – Naja Talk kupas cara perempuan berkelas. Bincang perempuan inspiratif ini digelar Departemen Ekonomi dan Kewirausahaan (Ekowir) Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah Jawa Timur (PWNA Jatim).
Di program perdana ini, hadir Tiara Anindya Virana MSEI, pakar Ekonomi Syariah dan Kewirausahaan yang sehari-harinya menjadi Dosen Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya.
Bersama moderator Ketua Departemen Ekowir Arin Setyowati, Tiara membahas tema Memerdekakan Ekonomi Perempuan, Jumat (16/9/2023). Melalui kanal Youtube NasyiahJatim, Arin awalnya menyampaikan beberapa upaya pemberdayaan perempuan yang dapat dilakukan.
Salah satunya dimulai dari peningkatan kesadaran gender melalui sosialisasi dan pengajaran. Kesadaran bahwa perempuan memiliki hak di ranah publik dan kompetensi yang sama dengan laki-laki.
“Pemberian keterampilan untuk peningkatan kesejahteraan melalui pelatihan-pelatihan termasuk dalam bidang ekonomi, di mana perempuan yang mandiri secara ekonomi juga menjadi bagian penting. Persoalan Ketimpangan gender di Indonesia masih sangat memprihatinkan. Tidak terkecuali dalam hal Ekonomi,” ungkap Arin.
Dia lantas menerangkan, Naja Talk Seri Ekonomi ini merupakan bincang santai dengan menghadirkan narasumber atau pakar terkait isu-isu perempuan dan ekonomi. Pasalnya, Departemen Ekowir ini membidangi permasalahan perekonomian yang salah satu bidang garapannya di sektor ketahanan perekonomian perempuan.
Perempuan Mandiri Finansial
Tiara menyampaikan, “Perempuan saat ini sudah sangat mandiri secara finansial. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya wanita-wanita hebat yang sudah memiliki pekerjaan sendiri, juga pendidikan dan jabatan yang tinggi.”
Menurut dia, banyak faktor penyebab banyak perempuan mampu secara finansial. Di antarannya, faktor pendidikan, lingkungan, dan organisasi. “Ketiga faktor itulah yang menjadikan faktor pendukung atau penyebab wanita menjadi mandiri secara ekonomi,” sambungnya.
Tiara lantas menceritakan kisahnya. Selain menjadi dosen, dia juga seorang pengusaha. Misalnya, Tiara mulai membuka usaha pakaian pada 2016. Kemudian pada 2022, dia membuka usaha di bidang kuliner. Tiara juga membuka usaha di bidang pendidikan berupa bimbingan belajar (bimbel) pada 2023.
Dalam sesi tanya jawab, Arin menanyakan bagaimana peran perempuan dalam menunjang ekonomi keluarga. Bagi Tiara, perlu adanya pemilahan antara peran ini. “Jika kita sudah menikah dan memiliki suami, maka peran kita–sebagai perempuan–sebagai supporting,” ungkapnya.
Sebab, sambungnya, suamilah yang memiliki peran utama memberi nafkah. Sedangkan peran perempuan hanya membantu dari belakang. “Namun jika dalam keluarga itu kemampuan finansial suami tidak mumpuni, maka perempuan bisa menjadi yang utama,” imbuh Tiara.
Jadi menurut Arin harus melihat dulu posisinya sebagai apa. “Seumpamanya kita masih sendiri atau single, maka kitalah peran utama di situ!” tegasnya.
Terkait persoalan kini di mana banyak perempuan bekerja atau memiliki usaha yang akhirnya menjadikan perempuan sebagai peran utama, Tiara menekankan, itu lebih tepat sebagai supporting (bukan yang utama).
“Peran utama seorang perempuan yang sebenarnya adalah mendidik, karena perempuan bekerja itu hanya sebatas agar dirinya memiliki mental health yang baik,” ungkapnya.
Baca sambungan di halaman 2: Perempuan Dukung Perempuan
Discussion about this post