
PWMU.CO – Solidaritas menjadi salah satu fokus outbound di Agro Mulia Prigen, Jumat dan Sabtu (8-9/9/2023). Karena itu, SDMM mengangkat tema Gain Positive Character for Better Future.
Pada kegiatan awal ice breaking, anak-anak belajar cara bertepuk tangan dengan berbagai gaya. Mulai dari bertepuk angka, bertepuk diam, hingga bertepuk ala koboi negeri Paman Sam, Amerika.
Keunikan muncul saat setiap kelompok menampilkan yel-yel hasil diskusi siswa dengan guru pendamping. Setiap kelompok menampilkan yel-yel terbaiknya. Ada yang meng-cover lagu Dewa 19. Pasalnya, nama kelompoknya Arjuno sehingga yel-yelnya bernada lagu Kamulah Arjuna karangan Ahmad Dhani Dewa-19.
Sementara itu, yel-yel kelompok Merbabu mengambil nada dari tema piala dunia Afrika Selatan yang viral saat dikenalkan oleh Coca-Cola.
Guru Kelas IV Eropa Nur Asiyah SPd mengungkapkan arti di balik tema kali ini. “Temanya mengusung harapan agar saat outbound terbentuk karakter yang baik, mulai dari kemandirian, kekompakan, dan kerja sama, tentu untuk masa depan mereka sendiri,” ujarnya.
Setelah itu, kegiatan selanjutnya bernama education challenge. Guru kelas IV Australia Zahara Firdausi SPd menjelaskan tujuan dari tantangan ini. “Harapannya tiap tim atau kelompok menyusun strategi yang kompak agar tercapai tujuan kelompok,” jelasnya.

Serunya Kegiatan Outbound
Trainer outbound Herry Susanto meminta semua kelompok mengarungi perjalanan mendatangi 4 pos. Setiap pos ada tantangan tersendiri, berupa game kelompok.
PWMU.CO berkesempatan mendampingi kelompok Arjuno yang terdiri dari 12 anak. Dan kita diajak ke pos 3 sebagai tantangan pertama.
Di sini anak-anak bermain Bom Box bersama Kak Samsudin Ghifari. Setiap kelompok mengatur strategi menghindar dari bom yang sudah diletakkan. Sementara itu kelompok lain sesuai strategi masing-masing kelompok.
Bomnya hanya imajiner dan tertulis pada kertas strategi. Arena permainannya berupa gambar kotak. Ketua kelompok meminta anggotanya melewati kotak itu.
Namun, jika lawan teriak bom, maka anggota tersebut keluar dari kelompok. “Saling komunikasi baik antarteman, tidak salahkan teman, itulah refleksi dari game pertama,” ujar Samsudin Ghifari.
Pada pos 4, peserta harus mengeluarkan bola pimpong yang ada pada keranjang berlubang dengan bantuan sumpit. Selain itu, ada juga game Piala Dunia. Setiap anggota tim membuat barisan dan harus mengingat posisinya sesuai angkanya. Angka paling dekat dengan keranjang adalah nomor 1 dan seterusnya.
Trainer sebagai komentator jalannya pertandingan menyebut angka pemain, sehingga membutuhkan fokus dari para pemain. Saat trainer teriak “Gol” maka pembawa bola terakhir wajib meletakkan dalam keranjang untuk mendapat skor.
“Refleksinya, kosentrasi adalah penting saat game ini, terutama fokus,” ujar Lotus Respati, trainer.
Di pos 1, trainer Herry Susanto meminta para peserta keluar dari jaring laba-laba yang terbuat dari tali rafia. Satu lubang dari jaring laba-laba tidak boleh dilalui 2 kali.
Kelompok Arjuna menggunakan strategi dengan melewatkan siswa yang memiliki berat badan ringan terlebih dahulu. Lalu terakhir mereka yang berpostur tinggi dapat melewatinya dengan mudah. “Permainan ini membutuhkan kemampuan untuk menjalin pertemanan. Semakin banyak relasi dan komunikasi, maka sukses bisa diraih bersama-sama,” ungkapnya.
Di pos 2, trainer Sulhin dan Faisal Amin mengajak siswa mengarungi titian bambu dengan ketinggian berbeda. Di sini anak-anak perlu fokus dan berhati-hati. Namun hampir semua siswa berhasil melewatinya. (*)
Informasi inden/titip nama https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSdOgmfg-pOt2QEMHIImTgyGNFbNPGOf6IsF0q7qHOXUbuA75w/viewform?usp=sharing
Kontributor Zaki Abdul Wahid. Editor Ria Pusvita Sari.
Discussion about this post