Penulis Kelahiran yang Dipersoalkan
Farid Fathoni AF adalah penulis buku IMM “Kelahiran yang Dipersoalkan” terbitan PT Bina Ilmu Surabaya tahun 1990. Buku ini kado 26 tahun kelahiran IMM. Dalam bukunya, dia banyak menceritakan perjalan IMM mulai berdirinya sampai tahun 1989.
Pernak pernik dinamika IMM dan pergulatan batin para aktivis dia ceritakan dalam buku itu. Dia juga menjawab permasalahan seputar penting tidaknya eksistensi IMM. Mengingat, masih banyak yang meragukan penting-tidaknya pendidrian IMM. Juga apakah IMM layak dipertahankan seiring keberadaan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Para aktivis IMM di seluruh Indonesia menjadikan buku karya Farid Fathoni sebagai buku bacaan wajib. Buku ini sangat menginspirasi para kader ikatan.
Pemimpin Cerdas dan Merangkul
Kader PII Brondong Ali Efendi turut mengenang pengalamannya bersama pendiri PII Brondong tahun 70an itu. “Saya kader PII mulai SD. Tahun 1996 saya sudah menjadi alumni PII dan berganti sebagai Keluarga Besar PII (KB PII) dan bersama beliau di dalamnya,” terangnya.
“Beliau sebagai sosok tegas berwibawa. Menjadi nyaman ketika bersama beliau. Sosok pemimpin yang merangkul semua, tidak memandang berapa usia. Walaupun masih anak-anak, beliau tetap memperhatikan,” kenangnya
Sholihin Fanani—Sekretaris Forum Keluarga Alumni (Fokal) IMM 2005-2010 mengingat Farid Fathoni AF sebagai Ketua Fokal Jatim pertama. Saat awal menjadi kader IMM di IAIN Sunan Ampel Surabaya, dia belum mengenal IMM. Setelah membaca buku Farid Fathoni, barulah ia mengetahui dan paham sejarah kelahiran, khittah perjuangan, tujuannya, dan identitas IMM.
Ketua Majelis Tabligh PWM itu juga mengenang, awalnya Farid Fathoni tidak mau ditunjuk sebagai ketua FOKAL IMM Jatim. Mungkin karena saat itu baru pindah ke Jatim, meski akhirnya bersedia.
Menurutnya, almarhum sangat cerdas dan kreatif dalam memajukan IMM dan Muhammdiyah. “Kepandaiannya dalam menulis buku tidak pernah surut,” imbuhnya.
Sementara itu, Sulidaim—Ketua Umum IMM Jawa Timur 1996-1998—mengenang, dia banyak berinteraksi dengan Farid Fathoni saat menjelang pembentukan Fokal IMM Jatim pertama di Hotel Simpang.
Ketua LHKP PWM Jatim ini memberikan kesaksian, Farid Fathoni adalah aktivis tulen IMM. “Ia selalu mendorong adik-adiknya di Ikatan agar mampu mewarnai AUM dan merebut jabatan publik. Pada posisi itulah kader IMM akan diperhitungkan di masyarakat,” tambahnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni/SN