PWMU.CO – Pembaca yang malas dan tak cermat. Begitulah tampaknya penilaian yang pantas diberikan kepada perujuk sebuah tulisan copy paste salah yang berasal dari copy paste yang salah juga.
Apakah “Joxzin Jogja@joxzyn_jogja” bisa dimasukkan golongan ini ketika men-tweet “6 Orang Indonesia Yang Menjadi Penyandang Dana Gerakan Jihad dan Al-Qaidah di Timur Tengah, Irak dan Suriah?”
(Berita terkait: 7 Unsur Tebar Kebencian: Fitnah “Joxzin Jogja” yang Sebar Berita Hoax Din Syamsuddin-ISIS)
Bagaimana tidak lucu, ternyata tweet “Joxzin Jogja” itu merujuk pada situs kesekian, yang itupun salah dalam meng-copy paste tulisan dari situs lain. Lihatlah ketika akun abal-abal ini merujuk pada almashhad-alyemeni.com untuk mendukung klaimnya. Melihat tanggal penerbitan, tulisan hoax itu ternyata dilansir pada 1 Desember 2014.
Dalam penelusuran PWMU.CO, almashhad-alyemeni bukanlah situs yang pertama kali memuat tentang tulisan hoax “Para Pendukung ISIS” itu. Pertama kali dimuat pada pada tanggal 19 Juni 2014, oleh http://albaathmedia.sy, sebuah media milik Partai Baath Suriah.
(Baca juga: 3 Berita Hoax Kehebatan Agama Islam yang Laris Manis (1))
“Tentang Kami” dalam laman tersebut dengan jelas disebutkan “portal berita yang mencakup peristiwa, politik, dan ekonomi di Suriah. Juga mencakup semua hal yang terakit dengan Partai Sosialis Arab Baath, selain tentu saja dunia Arab dan Internasional”.
Seperti diketahui, Baath adalah partai tempat bernaung Presiden Suriah saat ini, Bassar Assad. “Meski tidak mencantumkan struktur keredaksiannya, situs ini bisa dipastikan di bawah kekuasaan Assad. Sebab, tidak ada berita yang tidak baik tentang Partai Baath Suriah maupun Assad di portal ini,” jelas Ketua Lembaga Informasi dan Komunikasi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, Muh Kholid AS.
(Baca juga: Stop Labelisasi Umat Islam Anti-NKRI, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah dalam Tabligh Akbar di Kota Malang)
“Portal di bawah rezim yang sedang menghadapi pemberontakan inilah yang pertama kali mencomot nama Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah 2005-2015 Prof Din Syamsuddin sebagai penyokong ISIS,” tambah Kholid.
Tulisan itu diberi judul “Watsaa-iq Amriikiyyah Sirriyah.. Mumawalliy (Daa’ish) al-Irhaabiyyah Mu’adhdhuhum Su’uudiyyiin”. “Kira-kira terjemahan bebasnya adalah Dokumen Intelejen Amerika: Penyokong Pemberontak ISIS Kebanyakan Berwarga Negara,” tambah Kholid.
(Baca juga: Prof Lewis Andre, Pemerhati Islam dari Australia yang Menulis Demo 4 November: Ternyata Tokoh Fiktif)
Dilihat dari situs yang pertama menulis Din Syamsuddin- ISIS ini, tambah Kholid, sesungguhnya kebenaran berita itu sudah bisa ditebak. “Sebab, dalam tragedi Arab Spring di Suriah, posisi pemerintahan Assad berseberangan dengan Amerika yang justru mendukung pemberontak. Lha kok lucunya, justru mereka bisa mendapat data dari lawannya dengan sedemikian gamblang,” tukas Kholid.
Selanjutnya halaman 2