Dewan Syura Masjid Jogokariyan Berbagi Kiat Memakmurkan Masjid. Liputan Prima Mari Kristanto, Kontributor PWMU.CO Lamongan
PWMU.CO – Masjid Al-Azhar Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Lamongan kedatangan tamu istimewa. Ustadz Jazir ASP, yang merupakan salah satu think tank Masjid Jogokariyan Yogyakarta. Ia berkesempatan mengisi kuliah shubuh sekaligus pengajian Ahad pagi, (8/5/2022).
Saat membuka kajian, Ustadz Jazir mengisahkan perkenalan antara Buya Sutan Mansur dengan KH Ahmad Dahlan. Dia menceritakan, dari Sumatera Barat, Buya Sutan Mansur bermaksud menguji keilmuan dan keulamaan KH Ahmad Dahlan.
“Setelah puas dan yakin dengan keilmuan KH Ahmad Dahlan, Sutan Mansur berlanjut melakukan tes keulamaan KH Ahmad Dahlan. Dua hal yang ingin dites oleh Buya Sutan Mansur pada KH Ahmad Dahlan yaitu kualitas sholat subuh dan kualitas kedermawanannya,” terang Ustadz Jazir.
Setiap sebelum sholat subuh, katanya, Buya Sutan Mansur sering melihat KH Ahmad Dahlan bertafakur di Masjid Gede Kauman. Dalam hal kedermawanan, Buya Sutan Mansur berkesempatan diberi pakaian dengan kualitas terbaik untuk beribadah di masjid.
“Dari dua hal tersebut, Buya Sutan Mansur akhirnya mantab menjadi pengikut KH Ahmad Dahlan dan selanjutnya tercatat menjadi salah satu Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang hebat,” ucapnya.
Dalam tausiyahnya, Ustadz Jazir juga berbagi kiat-kiat memakmurkan masjid agar masyarakat tertarik sholat berjamaah dan ikut aktif memakmurkan masjid.
“Pengurus masjid harus berpikir progresif, dan jangan kikir,” tandas Dewan Syura Masjid Jogokariyan yang juga alumnus UIN Sunan Kalijaga dan Universitas Islam Indonesia (UII) ini.
Uang Masjid Harus Gunakan Analogi Mata Air
Menurutnya, uang masjid yang diniatkan untuk kesejahteraan masyarakat, jangan sampai lebih deras kas masuknya dari pada keluarnya.
“Uang masjid harus menggunakan analogi mata air dan saluran air, bahwa yang aktif mengalirkan airnya itulah yang lebih sehat, dari pada air yang hanya ditampung,” tambahnya.
Dia juga mengatakan, melimpahnya jamaah Masjid Jogokariyan saat ini menjadi berkah bagi 99 UKM binaan masjid.
“Dana sebesar Rp 1 Miliar yang dimiliki Masjid Jogokariyan, diberikan dalam bentuk voucher belanja bagi jamaah masjid untuk berbelanja dalam kegiatan bazar setiap Sabtu dan Ahad,” ungkapnya.
Dia juga mengingatkan konsep teologi al-Maun yang diajarkan oleh KH Ahmad Dahlan mengandung aspek yang luas.
“Selain menjadi motivasi menyantuni fakir miskin, tidak kalah penting yaitu memajukan kesejahteraan jamaah masjid dan ekonomi masyarakat di sekitar masjid,” ucapnya.
Tausiyah dari Ustadz Jazir menjadi materi yang sangat mencerahkan bagi jamaah subuh Masjid Al-Azhar saat itu. Usai pengajian, jamaah dijamu dengan hidangan khas Lamongan, yaitu soto ayam lengkap dengan sambel, kecap, koya, jeruk, seledri dan bawang goreng.
Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni