Tak Cukup Tiga, Allah Memberi Manusia Petunjuk Keempat, liputan oleh Fadhilah Aliannah, kontributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – Sesungguhnya Allah sudah memberi tiga petunjuk kepada manusia. Namun masih menyempurnakannya lagi dengan satu petunjuk untuk seluruh umat manusia.
Hal ini disampaikan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Madinatul Ilmi Ustadz Al Masyhad SEI dalam Kultum Jumat Pagi di Masjid Al-Qolam SMA Muhammadiyah 1 (Smamsatu) Gresik, (13/5/2022).
“Suatu hal harus selalu disyukuri oleh setiap manusia adalah nikmat berupa hidayah atau petunjuk yang diberikan Allah kepada manusia sehingga manusia itu masih bisa menjalankan ibadah dan beramal sholih,” ujarnya dalam kultum itu.
Guru Al-Islam SMA Muhammadiyah 1 Gresik ini menjelaskan tentang petunjuk-petunjuk yang diberikan Allah untuk hambanya.
Petunjuk paling dasar yang bahkan hewan sekalipun juga mendapatnya berupa insting. “Sejak manusia baru lahir sudah diberi petunjuk yaitu insting. Bayi akan menangis apabila lapar atau sakit. Inilah petunjuk dasar bagi manusia dan hewan sekalipun,” jelas Al Masyhad di depan Guru dan Karyawan Smamsatu Gresik.
Selain insting, petunjuk kedua berupa indra. Dia menjlaskan, petunjuk ini diberikan secara bertahap. Indra pendengaran, indra penglihatan dan indra-indra lain diberikan secara bertahap.
“Indra inipun diberikan Allah kepada manusia dan hewan,” jelasnya.
Ia melanjutkan, ada petunjuk ketiga yang diberikan khusus kepada manusia. Petunjuk ketiga ini berupa akal. Menurut penjelasannya, hanya manusia yang diberi kekhususan berupa akal karena manusia memiliki hawa nafsu. Sehingga diberikanlah akal ini hanya untuk manusia.
Petunjuk Keempat
“Apakah cukup ketika Allah memberikan insting, indra, dan akal ini?” tanyanya retoris.
Pertanyaan itu kemudian dijawabnya sendiri dengan menjelaskan bahwa manusia yang memiliki akal yang cerdas dan pengetahuan luas, justru banyak sekali yang melanggar aturan-aturan yang ditetapkan Allah.
Hal ini menjukkan, ketiga petunjuk yang diberikan Allah kepada manusia itu belumlah cukup. “Maka diberikanlah petunjuk keempat berupa agama, agar manusia tidak berbuat kemungkaran dan bermaksian kepada Allah,” jelas Al Masyhad.
Dia menerangkan, al-Quran adalah bagian dari agama sebagai petunjuk Allah yang keempat. nBerkaitan dengan petunjuk ini, dalam al-Quran terdapat kata-kata hudal lil muttaqin (al-Baqarah 2) yang memiliki arti putunjuk bagi orang-orang yang bertakwa; dan juga ada kata-kata hudal lin naas (al-Baqarah 185) yang berarti petunjuk bagi manusia.
“Ketika menafsirkan kedua ayat tersebut, As-Sa’di dalam kitab Taisiirul Karimir Rahmaan fi Tafsiiri Kalamil Mannan, memberikan penjelasan bahwa petunjuk ada dua macam, yaitu pertama, hidayatul bayan dan kedua hidayatut taufiq,” jelas Al Masyhad.
Al Masyad menjelaskan, untuk seluruh manusia, al-Quran berfungsi sebagai hidayatul bayan. Sedangkan untuk orang-orang yang beriman dan bertakwa al-Qur’an berfungsi sebagai hidayatut taufiq. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni