PWMU.CO– Begandringan PCM Pandaan Kabupaten Pasuruan menjadi kegiatan baru tiap bulan. Acara ini juga diisi pengajian seperti diadakan di pelataran Masjid al-Jauharah Perguruan Muhammadiyah 3 Pandaan pukul 19.00-21.00, Selasa (17/5/2022).
Begandringan diikuti warga Muhammadiyah Pandaan dari berbagai kalangan dari muda sampai tua. Acara diawali membaca al-Quran secara bergantian.
Tokoh Muhammadiyah Pandaan H. Mas’ud menjelaskan, begandringan itu istilah Jawa yang artinya ngobrol bareng, nyantai sambil mendiskusikan sesuatu.
”Makanya di kegiatan ini datangkan narasumber untuk menyampaikan materi sekaligus menjadi pemantik diskusi. Peserta bisa bertanya, menyampaikan pendapat bahkan bisa memberikan sanggahan dari apa yang disampaikan. Tidak kalah penting bisa ngopi dan makan bareng,” jelasnya.
Sekretaris PCM Pandaan Iswahyudi menyampaikan tadarus al-Quran merupakan tradisi generasi pertama Muhammadiyah di Pandaan. Pengajian ala begandringan ini diharapkan bisa menghidupkan kembali kegiatan yang sudah lama tidak kita laksanakan.
Lelaki Ilham Surga
Hari itu hadir sebagai pembicara pengajian Ustadz Saifudin Zuhri dari Gempol. Dia dikenal dengan panggilan UJB alias Ustadz James Bond. Singkatan dari jaga masjid dan tukang kebon. Mendapat julukan ini dari kawan-kawan karena dia juga marbot Masjid ash-Shiddiqi Jl. Raya Wonoayu Gempol.
Ustadz Saifudin mengangkat tema Lelaki Ilham dari Surga. Dalam penjelasannya, sahabat-sahabat Nabi dapat dikategorikan sebagai manusia yang penuh dengan inspirasi yang insyaallah ahli surga.
”Khalifah Abu Bakar ash-Shiddiq adalah sahabat yang paling dicintai Nabi. Mengorbankan harta bendanya untuk perjuangan,” katanya.
Begitu juga Khalifah Umar bin Khattab, sambungnya, terkenal sangat pemberani dan perhatian kepada rakyat. Khalifah Usman bin Affan terkenal sangat dermawan dan dijuluki Dzunnurain artinya memiliki dua cahaya karena menikahi dua putri Rasulullah yaitu Rukayah dan Umi Kultsum. Ali bin Abi Thalib yang dianugerahi oleh Allah kecerdasan yang luar biasa.
”Ada lagi yang dirindukan surga seperti pemuda Uwais al-Qarni. Pemuda Yaman yang hidup pada zaman Nabi Muhammad tapi tidak sempat bertemu dengan Rasulullah,” katanya.
Meski bukan termasuk sahabat Nabi, tapi Uwais orang saleh yang dirindukan surga dan terkenal di langit. ”Hal itu disebabkan akhlaknya yang birrul walidain. Sebagian besar hidupnya dijalani untuk berbakti kepada sang ibu yang lumpuh dan buta,” ujarnya
Penulis Luqman Wahyudi Editor Sugeng Purwanto