Tiga Muara Pendidikan Islam, liputan Ratna Mettasari kontributor PWMU.CO dari Krian
PWMU.CO – Acara Halalbihalal Forum Silaturrahim Muhammadiyah (FSM) Krian mengundang Ketua Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Dr Solihin Fanani MPSDM, Sabtu (2/5/22).
Acara ini diselenggarakan di SD Muhammadiyah 1 Krian Sidoarjo, Kompleks Perguruan Muhammadiyah dengan tema Sucikan Hati Kuatkan Ukhuwah Bermuhammadiyah.
Dalam kesempatan tersebut, Solihin Fanani memberikan motivasi pada guru, karyawan, dan keluarga besar Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) Se-Kecamatan Krian. Dalam kajiannya, dia menegaskan bahwa muara dalam pendidikan Islam ada 3.
“Yang pertama tilawah (membaca) karena membaca adalah salah satu aspek penting dalam perubahan peradaban,” ujarnya.
Dia memaparkan Indonesia menduduki posisi peringkat 3 dari bawah. Sebagai guru Muhammadiyah kita harus merubah dan dimulai dari diri sendiri.
Kesucian Jiwa
Solihin Fanani menjelaskan muara kedua adalah tazkiah kesucian jiwa atau diri. Hal-hal yang kita lakukan mulai dari ibadah kita bertujuan untuk mensucikan diri.
“Apa yang merusak kesucian jiwa? Yang paling utama adalah iri dan dengki. Selanjutnya adalah tidak kesesuaian apa yang kita ucapkan. Apalagi sebagai pendidik apa yang kita ucapkan akan menjadi kebiasaan dan karakter,” ungkapnya.
Yang ketiga adalah taklim yakni cerdas secara batin. Orang yang terdidik harusnya batinnya lebih cerdas. Mengerti mana yang harus dilakukan. Memberi yang terbaik tanpa harus diminta. Guru harus memiliki karakter cerdas secara batin, terutama pemaaf dan lapang dada. Karakter ini yang harus dikuatkan.
Tebarkan Cinta Kasih
Dalam acara Halalbihalal ini Solihin Fanani menegaskan guru selalu memiliki karakter cinta kasih. Guru Muhammadiyah harus terus menebarkan cinta dan kasih sayang terhadap Allah, Rasullullah, dan Sekitarnya.
“Bersungguh-sungguh dan semakin yakin dengan Allah dan lakukan semua rangkaian ini dengan istiqomah,” pesannya.
Dalam mendidik siswa di sekolah, guru Muhammadiyah harus memiliki pembeda dengan guru lain. Maka, sambungnya, tiga muara pendidikan Islam tadi harus diamalkan dan dipraktikkan sehingga layanan pendidikan bisa maksimal. (*)
Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.