Haedar Nashir: Saya Jadi Saksi, Buya Syafii Dipanggil Allah dengan Kesiapan Luar Biasa; Liputan Nely Izzatul, Kontributor PWMU.CO Yogyakarta
PWMU.CO – Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir menjadi saksi Buya Ahmad Syafii Maarif menghembuskan nafas terakhir di RS PKU Muhammadiyah Gamping.
Hal itu Haedar sampaikan selepas menyalati jenazah Buya Syafii di Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta, Jumat (27/5/2022).
“Saya atas nama keluarga allahuyarham Prof Dr Syafii Maarif menyampaikan rasa duka dan kehilangan atas wafatnya ayahanda kami Prof Dr Syafi’i Maarif pada hari ini Jum’at pukul 10.15 di RS PKU Muhammadiyah Gamping,” ucapnya.
Haedar Nashir kebetulan setengah jam tiba dan sempat mendampingi Buya Syafii menghembuskan nafas terakhir menghadap Allah SWT.
“Saya menjadi saksi bahwa beliau dipanggi Allah dengan segala kesiapan yang luar biasa. Seolah beliau sudah merasa, sudah tiba waktunya,” tutur Haedar.
Sekitar 24 Februari 2022, kata Haedar, Buya sempat kontak dan memesan makam Muhammadiyah Husnul Khatimah di Kulonprogo, Yogyakarta.
“Sekitar tanggal 24 Februari beliau kontak saya, bahkan itu mengagetkan perasaan saya, bahwa beliau memesan makam Muhammadiyah yakni Husnul Khatimah Kulonprogo,” ungkap Haedar.
Tanggal 26 Februari lalu, lanjutnya, Pak Presiden dan Pak Mensesneg sempat mengunjungi beliau setelah dua hari di rumah sakit. Beliau tampak segar bugar. Tapi 13 hari lalu beliau kesehatannya menurun.
Selain menyampaikan rasa kehilangan, Haedar juga menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Presiden RI Joko Widodo, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X, dan seluruh pihak yang begitu mencintai Buya Syafii.
“Dengan segala bantuan, dukungan, doa, jamaah yang menyolati beliau pun silih berganti, bergelombang tiada henti. Atas semua itu kami sampaikan jazakumullah ahsanal jaza,” ucapnya.
Atas nama keluarga dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar juga menyampaikan bahwa Buya Syafii Maarif sebagai insan biasa tentu ada kelemahan, kekurangan, kesalahan, dan kekhilafan.
“Maka kami mohonkan maaf yang sebesar-besarnya, agar beliau dilapangkan kuburnya. Juga jika ada hal-hal atau urusan yang perlu diselesaikan, kami PP Muhammadiyah terbuka untuk menyelesaikannya,” imbuh Haedar.
Haedar menyatakan, sebagaimana persaksian Bapak Presiden, Buya Syafii adalah tokoh dan sosok yang tulus, sederhana, bersedia menerima kritik apapun.
“Beliau selalu berpesan kepada kami agar senantiasa menjaga keutuhan bangsa, keutuhan Muhammadiyah,”
“Dalam pemikiran dan jejak langkah beliau kita semua telah mempersaksikannya. Semoga semua kebaikan beliau menjadi amal jariah, serta menjadi uswah hasanah bagi anak bangsa di negeri ini,” harapnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni