PWMU.CO – Merespon berita tentang adanya pendataan ulama oleh aparat kepolisan di beberapa daerah, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya bergerak cepat. Mereka menemui Kepala Polrestabes Surabaya Kombespol M Iqbal di Mapolrestabes, Jalan Sikatan Surabaya, Selasa (7/2) pagi.
(Berita terkait: Kapolres Jamin Tak Ada Intimidasi terhadap Ulama dan Tokoh Islam di Malang)
Di hadapan Kapolrestabes dan beberapa stafnya, Ketua PDM Kota Surabaya Dr H Mahsun Jayadi MA menyampaikan pandangannya soal pendataan itu. “Saya menangkap, rencana pendataan ulam—baik dari kalangan kyai atau mubaligh dan ustadz–oleh Kepolisian ini akan menimbulkan dua penafsiran. Yang pertama bisa positif jika sekadar pendataan untuk kepentingan silaturahim antara kepolisian dengan ulama,” kata dia.
(Baca: Pendataan Ulama oleh Aparat Bisa Ditafsirkan sebagai Bentuk Intimidasi)
Yang kedua, ujar Mahsun, bisa ke arah negatif jika dikaitkan denga situasi politik Indonesia saat ini. Orang akan mengaitkan dengan peristiwa masa lalu, di mana terjadi penangkapan dan perlakuan tidak terhormat terhadap ulama. “Oleh sebab itu, kami merasa kurang pas dengan pendataan ulama yang dilakukan polis,” ujar Wakil Rektor II Universitas Muhammadiyah Surabaya itu.
Maksun menyarankan, sebaiknya pendataan dilakukan oleh MUI. “Rasanya lebih jika yang melakukan MUI,” ujar dia. Menurutnya, dalam kondisi perpolitikan yang tidak kondusif seperti sekarang ini, tindakan kepolisan melakukan pendataan bisa jadi masalah baru. “Jangan ditambahi dengan beban psikologis berupa pendataan itu,” jelasnya.
(Baca juga: Daripada Urus Sertifikasi Khatib, Ada Masalah Penting Lain yang Perlu Ditangani Kemenag)
Mahsun berharap pihak kepolisian bisa memahami lebih arif dan bijaksana. “Kami paham niat baik polisi yang ingin menjalin silaturahmi dengan para alim ulama, kyai, dan mubaligh dalam pendataan itu. Tetapi, karena dihantui masa kelam tahun 60-an, maka masyarakat menjadi gelisah. Ada apa, kok para mubaligh, kyai, dan ustadz didata?” kata Mahsun.
Menjawab unek-unek Mahsun, Kapolrestabes Surabaya mengatakan bahwa kegiatan itu murni pendataan. “Tidak ada maksud lain. Media saja yang terlalu membesar-besarkan hal ini. Ini sama persis yang kita lakukan terhadap ormas-ormas, yang bertujuan untuk menjalin silaturrahmi,” jelas Iqbal, yang berjanji untuk bertemu dengan para mubaligh Muhammadiyah se-Surabaya.
(Baca juga: Soal Sertifikasi Khatib Jumat, Muhammadiyah Anggap Bukan Urusan Negara)
Menanggapi ajakan silaturahmi itu, Ketua Korp Mubaligh Muhammadiyah (KMM) Surabaya Drs Imam Syaukani MA menyatakan siap. “Tinggal kita atur jadwalnya,” kata Imam, yang juga berharap dari pertemuan tersebut, nanti akan menghilangkan perasaan saling curiga.
Sekretaris PDM Kota Surabaya HM Arif An SH menambahkan, ajang silaturrahmi ini akan ditindaklanjuti dengan membuat program ‘Dai Kamtibmas’, kerjasama antara Kapolrestabes Surabaya dengan KKM Surabaya. “Tujuannya memerangi narkoba dan menekan angka kriminalitas melalui jalur keagamaan,” ujar Arif An.
(Baca juga: Tanggapan Muhammadiyah untuk Sertifikasi Khatib Jum’at Gagasan Menteri Agama)
Selain membahas agenda pendataan ulama, agenda lain PDM Kota Surabaya dalam pertemuan yang berlangsung gayeng dan penuh rasa kekeluargaan itu, adalah penyampaian ucapan terima kasih atas pengamanan yang diberikan Polrestabes Surabaya dalam ‘Pengajian Pencerah’ yang menghadirkan Ustadz Bachtiar Nasir, 28 Januari lalu.
Di samping itu, silaturahmi ini dijadikan oleh PDM Kota Surabaya untuk ‘mempromosikan’ Roti Maida kepada Polretabes Surabaya. “Jika Kepolisian Resort Kota Besar Surabaya mengadakan jamuan, jangan lupa menggunakan Roti Maida sebagai hidangan,” kata Mahsun.
(Baca juga: Amankan Tabligh Akbar Bachtiar Nasir di Surabaya, Polisi Kerahkan 1.000 Personil dan Outlet Roti Maida Resmi Dibuka di Peneleh Surabaya)
Mendapat promosi itu, Kombespol M Iqbal menyambut dengan senang hati. ”Mahal nggak harganya, ha ha ha …,” tanya Iqbal sambil bergurau.
Turut hadir juga dalam acara ini Wakil Ketua PDM Kota Surabaya H Hamri Al Jauhari MPdI dan Ketua Majelis Tabligh H Suhadi M Sahli. (Ferry Yudi AS)