PWMU.CO– Suara gamelan menyambut setiap orang yang lalu lalang di Auditorium AR Fachrudin SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo (Smamda), Kamis (26/5/2022).
Hari itu Smamda Sidoarjo menggelar wisuda lulusan ke-43 peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya (IBB), Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sebanyak 467 siswa.
Gending Manyar Sewu menghentak menyemangati detik-detik pembukaan wisuda. ”Ini penampilan perdana seni karawitan mengiringi wisuda Smamda. Ekskul karawitan Sekar Smamda memang baru dibentuk tahun ajaran 2021/2022,” terang Juliarto Joedi Wahjono.
Pria yang menjabat sebagai koordinator ekstrakurikuler (ekskul) Smamda Sidoarjo ini menambahkan, ekskul karawitan masih tahap rintisan. Pesertanya belum sesuai dengan jumlah gamelan yang harus ditabuh.
Apalagi kalau ditambah dengan sinden, penyanyi untuk gending-gending Jawa. ”Penampilan ini kolaborasi antara guru dan siswa, terdiri dari sepuluh orang guru dan enam siswa,” tambah guru kesenian Smamda.
Ojo Dipleroki
Untuk mempersiapkan tampilan ini, para personalia yang sudah terdaftar latihan secara rutin. Tujuannya agar lagu-lagu yang dibawakan terasa lebih enak dan berkesan. Latihan dimulai setelah libur hari raya Idul Fitri. Dua kali sepekan.
Praktis hanya latihan selama dua pekan ditambah geladi bersih. Lagu-lagu yang dibawakan meliputi Ojo Dipleroki, Gambang Suling, Jaranan, Lir-ilir, dan Gugur Gunung.
”Penampilan karawitan ini sebagai pembuka wisuda. Dibuka dengan gending Manyar Sewu, baru dilanjutkan lagu, seperti Gugur Gunung dan lainnya. Waktunya juga terbatas, hanya 20 menit. Dari pukul 07.00-07.20,” papar pria yang akrab Papa Yudi.
Suara gamelan Sekar Smamda begitu memukau. Tepuk tangan membahana setiap lagu selesai dibawakan oleh Pak Alfian, Bu Mirna Ristanti, Mbak Laili, dan Mbak Halimah yang bertindak sebagai sinden.
Smamda Voice
Usai lagu-lagu dari karawitan Smamda, paduan suara Smamda Voice menyambung. Mulai lagu kebangsaan Indonesia Raya, Sang Surya, dan Hymne Smamda mengalun bergantian. Paduan suara yang sering juara internasional ini menunjukkan kualitasnya di setiap lagu yang dikumandangkan.
Untuk mempersiapkan penampilan mengiringi wisuda ke-43, latihan rutin sudah dimulai sejak bulan Desember 2021. Latihan dilaksanakan sesuai jadwal latihan rutin ekskul Smamda Voice, sehingga seluruh peserta ekskul sudah mengetahui sebagian lagu yang akan dibawakan saat wisuda.
”Seluruh siswa yang mengikuti ekskul padus sudah mengenal lagu-lagu yang dipersiapkan untuk wisuda. Tujuannya supaya saat terbentuk tim padus khusus wisuda, semua anggota padus sudah paham dan bisa menyanyikannya,” tambah Papa Yudi yang juga menjadi pelatih paduan suara.
Jumlah anggota padus yang terlibat sebanyak 44 siswa. Gabungan antara tim lomba internasional Universitas Brawijaya dan tim excellent. Lagu yang dinyanyikan sebanyak 35 lagu. Mulai lagu nasional, daerah, Inggris, dan lagu yang sedang viral.
“Tidak ada kendala dalam menyiapkan lagu-lagu untuk wisuda karena lagunya tidak sulit. Selain itu partiturnya dalam bentuk not angka sehingga mudah dipahami siswa,” lanjut ayah dua perjaka ini.
Terima Job
Kendalanya justru jadwal latihan yang terkadang bertabrakan dengan latihan lagu-lagu lomba. Seperti diketahui Smamda Voice sedang mengikuti lomba paduan suara tingkat internasional di Universitas Brawijaya yang tentunya memerlukan latihan lebih intensif.
“Apalagi saingannya bagus-bagus dan dari berbagai negara. Partitur yang digunakan dalam bentuk not balok, tentunya anak-anak harus bisa membaca not balok dengan benar,” tegas papa Yudi.
Lagu-lagu yang dinyanyikan saat wisuda terbagi menjadi tiga kelompok lagu yaitu, untuk upacara, pengisi acara prosesi saat wisudawan maju menuju kepala sekolah, dan lagu penutup.
“Alhamdulillah berakhir lancar dan bagus. Sekarang persiapannya adalah menerima job-joban, baik dari Smamda maupun dari luar. Sekar Smamda dan Smamda Voice siap menerima job-joban,” tutur Papa Yudi sambil tersenyum.
Penulis Ernam Editor Sugeng Purwanto