Wadahi Kewirausahaan Siswa
Kafe di rooftop itu awalnya hanya untuk mewadahi kegiatan kewirausahaan siswa Smadiga. Namun seiring waktu, para siswa yang tergabung di Ikatan Pelajar Muhammadiyah bergantian peran jadi penjual. “Karena yang melaksanakan kegiatan ini para siswa, maka kami batasi kafe dibuka setelah Maghrib dan paling mentok jam 10.00 malam harus tutup,” ujar Abdi—panggilan akrabnya.
Menu minuman sederhana tersaji memenuhi minat siswa. Di antaranya aneka teh, susu, susu dan sereal, coklat, dan kopi hitam tersedia panas maupun dingin. Sedangkan makanan ringannya dipasok beberapa guru yang kebetulan memang menjual produk seperti pentol, kentang, cireng, mi dan siomai kering.
Selain itu, Kepala Smadiga Mufrikha SPd MM mengungkap, berdirinya kafe ini didorong kebutuhan siswa Smadiga akan tempat untuk menjalankan aktivitas pembelajaran yang terkesan santai. Baik untuk cooking class, musik, program kolaborasi dengan negara lain, kewirausahaan, teater, meeting, dan lain sebagainya.
“Setiap kegiatan rapat koordinasi, siswa memilih Fresh Cafe sebagai tempat berbagi. Dari sinilah kita memiliki ide mendirikan kafe di sekolah yang kita namakan Fresh Cafe,” ungkapnya.
“Ada banyak pelajaran yang bisa diambil dari Fresh Cafe ini. Terlebih dari implementasi kegiatan kewirausahaan ini anak-anak bisa belajar berkomunikasi dan memberi pelayanan kepada customer (pelanggan),” tambah Mufrikha.
Dia juga berharap, selanjutnya ada program-program keren Smadiga lainnya untuk menciptakan siswa yang siap berkompetisi dengan dunia kerja. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni