Gunakan Listrik dengan Aman
Kesempatan itu Ranta manfaatkan untuk mengenalkan penggunaan listrik yang aman. “Listrik bisa berbahaya kalau terjadi korsleting. Listrik bisa menimbulkan panas dan api. Adik-adik harus tahu contoh penggunaan listrik yang aman!” tuturnya.
Pertama, dia mencontohkan ketika menggunakan hair dryer dengan kabel yang tertutup sempurna. “Kalau kabelnya sudah mengelupas, alangkah baiknya tidak digunakan. Berbahaya karena bisa tersetrum!” terangnya.
Selain itu, dia mengingatkan agar siswa tidak memegang lampu yang sudah menyala. Selanjutnya, dia melarang siswa menekan stopkontak dengan tangan yang masih dalam kondisi basah. “Memasukkan tangan ke stopkontak juga bisa bikin tersetrum!” tambahnya.
Dalam hal penggunaan listrik yang aman saat di luar rumah, Ranta juga mengajarkan siswa untuk bermain layang-layang dengan hati-hati. Yaitu jauh dari jaringan listrik yang sangat berbahaya.
Kuis dan Tanya-jawab
Menjelang akhir acara, Ranta memberi kuis fungsi sakelar pada rangkaian listrik. Para siswa pun langsung kompak memilih alternatif jawaban A, yaitu memutus dan menyambung arus listrik.
Akhirnya, saat tiba di sesi tanya-jawab, beberapa siswa langsung mengangkat tangan. Pada sesi pertama, giliran Bilqis dari kelas II Edelweis bertanya, “Kenapa kita harus hemat listrik?”
Ranta menerangkan, untuk membangkitkan energi listrik, butuh proses yang besar. Maka, jangan buang-buang energi.
“Biar energinya tidak habis, bisa digunakan untuk keperluan yang lain. Selain itu, nanti juga bisa berpengaruh pada biaya bulanan. Setiap bulan kan kita membayar pemakain listrik kita,” ungkapnya.
Siswa lainnya bernama Asraf tak kalah kritis. Dia menanyakan contoh cara menghemat listrik. “Kalau sudah terang, bisa mematikan lampu. Kalau kelasnya tidak dipakai, acnya dimatikan,” jawab Ranta.
Saat sesi pertanyaan kembali dibuka, para siswa semakin banyak yang ingin bertanya. Sebab, Ranta memberi hadiah untuk Bilqis dan Asraf yang telah bertanya.
Akhirnya pertanyaan kritis datang dari Alea, siswi II Bougenvile. “Kenapa di rumah kita bisa mati lampu?” tanyanya.
Sementara itu, Asyam Rashya Rasendra dari II Dandelion bertanya, “Kenapa listrik statis biasa terjadi di musim dingin?” Rashya—sapaannya—mengaku pernah membaca tentang ini di buku ensiklopedianya, tapi dia lupa jawabannya.
Ranta menjelaskan, listrik statis terjadi karena tidak seimbangnya muatan listrik. Di mana bisa menimbulkan ledakan sehingga terjadi pemadaman.
Dia membenarkan listrik statis sering terjadi saat musim dingin atau hujan. Hal tersebut, katanya, disebabkan travo pada saat musim kemarau biasa terkena panas, debu suhunya stabil, sedangkan pada saat musim penghujan suhunya jadi dingin, bahkan sering terkena air hujan.
“Sehingga menghasilkan listrik stabil yang bisa juga mengakibatkan korsleting listrik bahkan meledak,” ungkapnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni
Discussion about this post