Field Trip ke Smamda Sidoarjo, Ini Kesan Peserta Diksuspala; Liputan Kontributor PWMU.CO Sidoarjo Siti Agustini.
PWMU.CO – Sebanyak 24 peserta Diksuspala Special Edition Majelis Dikdasmen PWM Jatim berkunjung ke SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo, Selasa (31/5/2022). Mereka kepala sekolah atau wakil kepala SMA/MA Muhammadiyah Bojonegoro, Lamongan, Jember, Mojokerto, Kediri, Gresik, Ngawi, Pasuruan, Babat, dan Banyuwangi.
Kunjungan ini salah satu kegiatan field trip school brencmarking. Di mana peserta dilepas ke sekolah-sekolah yang ditunjuk Dikdasmen PWM Jatim guna observasi lapangan, melihat dari dekat delapan standar nasional pendidikan (SNP) sekolah tersebut. Harapannya, peserta termotivasi mengembangkan manajemen sekolahnya masing-masing.
Para wakil kepala Smamda mendampingi peserta menyusuri hampir semua ruang di sana. Di samping mencermati setiap lokasi yang mereka kunjungi, peserta juga memotret dan mencatat penjelasannya. Sesekali, mereka bertanya pada Wakasek pendamping.
Saking menariknya, peserta sampai mencoba duduk di kursi kepala sekolah. Seperti yang Kepala MAM 9 Lamongan (Ponpes Al Mizan) Anton Wijaya lakukan. Spontan hal ini mengundang peserta lainnya mengabadikan momentum langka itu.
Air langsung minum Hawari pun memikat HM Prayitno dari SMAM 2 Bojonegoro untuk mencobanya. “Rasanya sama dengan air mineral terkenal,” komentarnya usai mencoba minum.
Demikian pula saat masuk di ruang studio. Prayitno dan rekannya dari SMAM 5 Karanggeneng Lamongan Farid Fadloli mencoba tampil di area podcast. Keduanya berbicara bak host dan tamu yang diwawancarai.
Mengenang sang Juara I ME Confest
Salah satu peserta ternyata memiliki kenangan manis di Sport Center Smamda. Begitu tiba di lapangan futsal, Kepala SMAM 1 Kediri Mukhlisiyah duduk di tribun penonton bersama pendampingnya, Alful, Waka Kurikulum Smamda.
Ia menceritakan perjuangan murid-muridnya yang berhasil menjadi juara I Futsal di ajang ME Confest. Yakni ajang kompetisi olahraga dan seni yang diadakan Majelis Dikdasmen PWM Jatim sebelum pandemi.
Ia tak mengira para siswanya dapat menyabet juara I. Padahal kondisi saat itu penuh keterbatasan dana. “Saat itu kami tidur di mobil, lho Bu. Karena memang terbatas sekali dananya!” tambahnya.
Bu Lisa—sapaan akrabnya—terkesan dengan ramainya siswa di Sport Center Smamda. Saat itu tengah berlangsung pembelajaran Penjaskes. Di sana juga ada para siswi kelas X-12—Kelas Seni Tari—-yang tengah bermain kasti.
Field Trip School Brenchmarking ternyata juga mempertemukan salah satu peserta, Prayitno, dengan alumnus di SMAM 2 Bojonegoro, Johan Adi Luhung. Mereka bertemu di perpustakaan. Usai Johan bersalaman dengan Prayitno, keduanya terlibat pembicaraan hangat.
Prayitno terkesan dengan sosok Johan. “Mas Johan baik, hormat, dan santun melayani peserta Diksuspala. Siap membantu semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan peserta. Saya sangat terkesan dengan perubahan Mas Johan,” imbuhnya.
Baca sambungan di halaman 2: Program Sekolah Menginspirasi