Meliput Berita, Strategi Promosi Efektif bagi Sekolah; Liputan Ria Pusvita Sari, kontributor PWMU.CO Gresik.
PWMU.CO – Keunikan tidak sekadar didapatkan dari apa yang disampaikan narasumber dalam sebuah acara, tapi didalami dengan wawancara secara khusus. Hal itu disampaikan Ichwan Arif SS MHum dalam kegiatan Temu Kongresmu, Sabtu (4/6/2022).
Co-Editor PWMU.CO itu menyampaikan, para kontributor harus bisa melihat sisi unik peristiwa yang layak dibuat berita. “Misal meliput sambutan kepala sekolah yang disampaikan singkat, maka saat kepala sekolah turun, gali lagi dengan wawancara,” ujarnya.
Ia meyakini, satu acara bisa dibuat banyak berita. “Tidak hanya satu berita umum, tapi bisa lebih dari dua bahkan tiga berita,” tegasnya.
Koordinator Literasi dan Penelitian SMP Muhammadiyah 12 GKB (Spemdalas) Gresik itu membagikan tips menulis liputan ala PWMU.CO. Pertama, menulislah dengan logis, masuk akal, bukan hoax. “Lengkapi data, nama narasumber harus jelas, nama penulis juga jangan lupa, serta maksud yang diberitakan juga mudah dipahami pembaca,” kata dia.
Kedua, cari keunikannya. Ichwan Arif meyakini, kegiatan di sekolah pasti banyak keunikannya. “Karena itu petakan dan tulis jadi liputan,” sarannya.
Ketiga, patuhi gaya selingkung PWMU.CO. “Banyak editan yang saya temui di sini. Ingat, penulisan gelar tanpa titik koma. Belum lagi singkatan-singkatan seperti yg, dn, stlh, dan yang lain,” papar Ichwan Arif.
Jangan Sampai Minum Obat
Ia mengajak semua anggota Kontributor Gresik untuk PWMU.CO (Kongresmu) agar selalu memerhatikan 14 langkah mengirim berita. “Jangan sampai editor dan co-editor minum obat sakit kepala tiap hari,” candanya disambut tawa peserta.
Di sela sesi sharing yang berlangsung gayeng di aula di SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik, Ichwan Arif meluruskan niat kontributor dalam menulis. “Kita menulis itu untuk memasarkan sekolah, bukan kepala sekolah,” ujarnya.
Ia kemudian menceritakan pengalamannya saat menemui tamu dari sekolah lain di luar Jawa yang berkunjung ke sekolahnya. “Saat saya tanya tahu Spemdalas dari mana, jawabnya baca di PWMU.CO,” kisah Ichwan Arif.
Ia berpesan supaya para kontributor yang berasal dari sekolah untuk terus menulis liputan kegiatan masing-masing lembaga. “Jangan sampai kita memberitakan itu kita ingin mempopulerkan kepala sekolahnya,” tegasnya.
Ia berharap berita liputan teman-teman Kongresmu dapat memberi dampak pada marketing sekolah masing-masing. “Jadi yang terkenal sekolahnya, bukan kepala sekolahnya!” kata dia. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni