Aisyiyah Harus Jadi Pemandu Moral Generasi Milenial, liputan kontributor PWMU.CO Kabupaten Situbondo Pandu Anom Nayaka.
PWMU.CO – Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) menggelar perayaan Milad Aisyiyah ke-105 di Masjid Al-Jihad Kompleks Pusat Dakwah Muhammadiyah Situbondo, Ahad (5/6/2022). Kegiatan ini dihadiri 87 anggota Aisyiyah se-Kabupaten Situbondo.
Ketua PDA Situbondo Hj. Sumijati dalam sambutannya menyampaikan rasa syukurnya kepada Allah swt yang telah mengijinkan Aisyiyah melaksanakan Milad Aisyiyah ke-105 walaupun tidak banyak kegiatan.
“Kami hanya memberikan instruksi kepada seluruh Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCNA) untuk memberikan tali asih kepada sesepuh kita. Kami berharap dengan doa mereka maka anak cucunya tetap cinta kepada Aisyiyah,” ungkapnya.
Sumijati kemudian membacakan Pidato Milad Pimpinan Pusat (PP) Aisyiyah Yogyakarta yang sudah disimpulkan. Milad Aisyiyah tahun ini merupakan peringatan yang ke 105. Aisyiyah lahir pada 27 Rajab 1335 H bertepatan dengan 19 Mei 1917 M.
“Kalau menurut hitungan hijriyah usia Aisyiyah 108 dan menurut hitungan miladiyah adalah 105. Milad Aisyiyah ke 105 mengambil tema Sukses Muktamar ke-48 Perempuan Mengusung Peradaban Utama,” ujarnya.
Semarakkan Muktamar dengan Spanduk dan Stiker
Sumijati menghimbau untuk Kabupaten Situbondo mempersiapkan Muktamar yang ke-48. Kami sampaikan kepada seluruh anggota Aisyiyah, bahwa panitia akan membuat stiker muktamar.
“Setiap TK Aisyiyah dan KB Aisyiyah hendaknya membuat spanduk untuk mensukseskan muktamar ini. Dengan tema ini Aisyiyah bermaksud meneguhkan dan mendorong perempuan untuk membangun peradaban utama secara kolektif. Milad ini juga menyiarkan muktamar yang akan dilaksanakan pada tanggal 18-20/11/2022 di Surakarta,” ajaknya.
Dia menambahkan Aisyiyah digerakkan oleh para perempuan yang memiliki karakter dan potensi yang berkemajuan. Seperti gemar bekerja keras, hemat, gigih, dan menebar kebaikan yang semuanya lahir dari komitmen keislaman, keilmuan dan orientasi amaliyah yang berisi dakwah untuk membangun peradaban hidup yang lebih baik.
“Gerakan Aisyiyah hampir di seluruh indonesia ini sama. Yakni sangat peduli kepada kehidupan umat termasuk masalah pendidikan, kesehatan, sosial dan sebagainya. Gerak Aisyiyah di seluruh tingkatan dituntut semakin tanggap, memahami dan memberi solusi atas masalah sosial lebih khusus masalah keluarga,” paparnya.
Tiap Cabang Bina Kelompok Lansia
Sumijati menegaskan bahwa Aisyiyah juga harus menjadi kekuatan keagamaan yang memberikan edukasi dan menjadi pemandu moral yang mencerahkan terhadap generasi milenial yang hidup di tengah perubahan sosial dan tantangan zaman yang sangat kompleks.
“Kepada 15 TK dan KB Aisyiyah yang berada di Kabupaten Situbondo berlomba-lombalah menjadi lembaga yang favorit. Tentu saja membutuhkan perjuangan dan trik dari masing-masing kepala dan semua jajaran yang ada di dalamnya,” pesannya.
“Kemudian di setiap cabang hendaklah memiliki kelompok lansia yang harus menjadi binaan. Bisa bekerjasama dengan kepala desa setempat dan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) yang ada di kecamatan masing-masing,” tuturnya.
Menurutnya salah satu tujuan yang diinginkan oleh organisasi Aisyiyah dalam menjalankan ajaran agama Islam mengacu pada firman Allah dalam surat Ali-Imron ayat 110.
“Saya sampaikan khusus menghadapi Muktamar ke-48 di Surakarta pada tanggal 18-20 Nopember 2022. Marilah kita persiapkan, kita semarakkan dan kita laksanakan dengan semangat optimis, gembira dan seksama, baik yang bersifat luring ataupun daring,” tegasnya. (*)
Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.