Persentase Kelulusan Ujian Tilawah dan Tahfid Al-Quran Siswa SMP Musasi Naik Drastis; Liputan Farah Az Zahra Asmara, kontributor PWMU.CO Sidoarjo.
PWMU.CO –SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo (Musasi) melakukan evaluasi (munaqasah) akhir program diniah secara luring, Rabu (25/5/2022) Kegiatan ini sebagai salah satu ujian akhir siswa kelas IX sebelum diwisuda.
Staf Bidang Ismuba Nur Kholifah SPdI menuturkan, kegiatan munaqasah ini terbagi menjadi dua: Tilawah al-Quran yang diikuti 195 siswa dan terbagi lima kelompok, dan Tahfidh al-Quran yang diikuti 49 siswa.
“Pengujinya bukan guru Musasi sendiri, namun dari lembaga pusat tilawati Nurul Falah sebagai munaqisy kegiatan munaqasah Tilawah al-Quran,” imbuhnya.
Olif, sapaan akrabnya, menambahkan, persiapan siswa pada kegiatan munaqasah cukup pendek karena dilakukan setelah liburan. Hal itu membuat pemantapan siswa dirasa kurang mantap karena tidak ada pendampingan secara utuh.
Meski begitu, lanjut Olif, “Dibandingkan tahun lalu, persentase kelulusan di tahun ini lebih tinggi. Jika sebelumnya kelulusan Tilawati al-Quran hanya 45 persen, tahun ini bisa mencapai 60 persen,” paparnya.
“Hal ini dikarenakan kegiatan diniaah sebelumnya dilakukan full secara online. Itulah yang membuat semangat para siswa dalam menghafal al-Quran dinilai kurang,” sambungnya.
Saat itu para guru pendamping, lanjut Olif, tidak bisa mendukung secara langsung, hanya memantau sebatas melalui Zoom. Tahun ini, terdapat 106 lulusan Tilawah al-Quran dari 195 siswa. Sedangkan untuk kelas Tahfidh al-Quran, sebanyak 49 siswa dinyatakan lulus 100 persen.
Wisuda Dibarengkan
Olif mengatakan, dari lulusan-lulusan ini dipilih lima lulusan terbaik untuk Tilawati al-Quran dan Tahfidh al-Quran. “Nama-nama ini diumumkan pada kegiatan wisuda akbar SMP Muhammadiyah 1 Sidoarjo ke-55 yang digelar di auditorium SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo,” ujarnya bangga.
Di acara yang degelar tanggal 28 Mei 2022 itu, lulusan terbaik menyuguhkan penampilan mengaji dan mendapatkan piagam penghargaan. Olif bercerita, di tahun-tahun sebelumnya, wisuda diniaah diselenggarakan terpisah dari wisuda akademik kelulusan siswa kelas IX.
“Pada wisuda diniaah, biasanya orangtua langsung yang memberikan penghargaan dengan mengalungkan kalung gordon kepada anaknya masing-masing. Namun karena kondisi, pelaksanaan wisuda tahun ini harus dijadikan satu dengan wisuda akademik kelulusan siswa kelas IX,” ungkapnya.
Sesi itu, lanjut Olif, diwakilkan oleh para orangtua dari siswa lulusan munaqasah terbaik dengan memasangkan selempang penghargaan lulusan terbaik sebagai simbolis.
“Di dunia, orangtua memberikan penghargaan kepada anak-anaknya yang sudah berjuang menghafal al-Quran. Kelak di akhirat mereka akan memberikan penghargaan terbaik untuk orangtuanya,” tandasnya.
Olif berharap semua siswa semangat dalam menghafal dan membaca ayat ayat al-Quran. Menurutnya, semangat itu harus dimunculkan dengan niat ikhlas karena Allah. Bukan semata-mata untuk hal yang bersifat duniawi.
“Dengan menghafal al-Quran, kita tidak akan menjadi bodoh, melainkan Allah akan menambah kecerdasan kita sehingga segala urusan yang ada di dunia akan terasa ringan,” ujarnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni/DR