Kenapa Disebut Rendang
Makanan ini disebut rendang arena berasal dari kata ‘marandang’ yang berarti proses memasak untuk menihilkan air atau menghabiskan air. Di daerah asalnya yaitu Sumatera Barat, rendangpun banyak jenisnya. Tidak hanya dibuat dengan daging sapi saja, tetapi juga ayam, paru, kentang, udang, telur, bebek dan juga ikan. Bahkan ada juga yang ditambah dengan singkong atau kacang merah. Hidangan Indonesia ini sering dijadikan sebagai suguhan acara seremonial dan untuk tamu terhormat.
Rendang merupakan jenis olahan daging dengan bumbu rempah-rempah yang berasal dari khazanah budaya Minangkabau. Rendang dihasilkan dari proses memasak yang membutuhkan waktu berjam-jam dengan pemanasan berulang-ulang menggunakan santan hingga kering dan menyisakan potongan daging berwarna hitam pekat. Dalam suhu ruangan, rendang dapat bertahan selama berminggu-minggu.
Rendang sangat populer di Indonesia, biasanya menjadi hidangan utama di setiap Rumah Makan Padang di seluruh dunia. Tak hanya di Indonesia, rendang juga dapat ditemukan di sejumlah negara-negara Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura, Brunei, Filipina, dan Thailand. Meskipun demikian terdapat perbedaan yang cukup kontras antara rendang Indonesia dengan rendang dari negara-negara Asia Tenggara lainnya.
Rendang asli Indonesia dimasak dengan proses pemanasan selama berjam-jam, sehingga memiliki tekstur lebih kering, renyah, dan dapat bertahan dalam waktu yang sangat lama. Bukan tanpa alasan, orang-orang Minangkabau memiliki tradisi yang disebut merantau. Pada saat itu mereka berpikir untuk mencari cara mengolah makanan agar dapat dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama. Dari situlah resep rendang ditemukan.
Malaysia dan negara Asia Tenggara tidak mengenal tradisi merantau. Rendang cenderung dimakan sebagai hidangan sehari-hari dan tidak dapat bertahan lama. Rendang dari negara-negara Asia Tenggara ini umumnya lebih basah dan alot karena tidak melalui proses memasak dengan pemanasang yang berulang-ulang
Dalam tatanan masyarakat Minangkabau, rendang memiliki posisi yang terhormat. Makna filosofi rendang bagi masyarakat Minangkabau adalah musyawarah dan mufakat, berangkat dari empat bahan pokok yang menggambarkan keutuhan masyarakat Minangkabau. Empat bahan tersebut adalah dagiang atau daging sapi, melambangkan niniak mamak (para pemimpin suku adat), karambia (kelapa) melambangkan cadiak pandai cerdik pandai dan kaum intelektual), lado (cabai) melambangkan alim ulama yang tegas mengajarkan syariat agama, dan pemasak (bumbu) melambangkan keseluruhan masyarakat.
Masyarakat Minangkabau biasanya menyajikan rendang sebagai hidangan utama dalam setiap perayaan adat, kenduri, atau menyambut tamu kehormatan. Sedangkan dalam tradisi Melayu, rendang adalah hidangan istimewa yang wajib ada pada kenduri khitanan, ulang tahun, pernikahan, barzanji, atau perhelatan keagamaan lainnya.
Baca sambungan di halaman 3: Viral Rendang Babi