Potensi Kalbu dan Keterampilan
Potensi kedua yang bisa kader Aisyiyah dayagunakan ialah hati atau kalbu. “Hati yang dimaksud bukan secara fisik, tapi hati nurani yang berupa keyakinan dan keimanan yang diberikan Allah sejak lahir,” ujarnya.
Menurutnya, dakwah amar makruf nahi mungkar juga bagian dari tugas aisyiyah. “Aisyiyah adalah ortom yang punya kekhususan, di mana ortom lain tidak boleh mendirikan amal usaha, sedangkan Aisyiyah boleh mendirikannya,” tegasnya.
Harapannya, kader-kader Muhammadiyah dan Aisyiyah yang mengelola amal usaha Muhammadiyah mulai dari sosial, pendidikan, juga dakwah atau tabligh.
Selain itu, Choirullah menyatakan manusia punya potensi skill (keterampilan). “Kita diberi titipan oleh agama, diberi motivasi untuk berdakwah, ballighu ‘anniy walau aayat,” ujarnya.
Dia menekankan, masing-masing individu diimbau melaksanakan tabligh kepada umat walau satu ayat. Dia pun mempertegas dengan an-Nahl ayat 125 berikut.
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.”
Dia lantas mengimbau, “Hendaknya kita mampu mengajak masyarakat, kepada yang sudah beragama Islam tapi cara ibadahnya tidak sesuai yang dituntunkan Rasulullah, kewajiban kita untuk mengarahkan kembali kepada al-Quran dan as-Sunnah.”
Adapun kepada masyarakat yang belum memeluk Islam, Choirullah menegaskan, mereka wajib mengajak dengan sikap yang baik dan santun.
Lima Tantangan Organisasi
Menurut Choirullah, ada lima tantangan organisasi dakwah. Pertama, mukminin yahsuduhu, yaitu orang mukmin yang hasad. Kedua, orang-orang munafik yang membenci kita.
Selain itu, ada orang kafir yang selalu ingin membinasakan kita. “Sekarang banyak kita rasakan di media sosial, termasuk islamofobia,” ujarnya.
Tak hanya itu, ada pula tantangan setan—jin dan manusia—yang selalu ingin menyesatkan. Terakhir, berupa nafsu yang selalu menggoda kita. “Nafsu ada yang baik ada yang buruk. Yang buruk selalu menggoda kita,” ungkapnya.
Dia mendoakan, mudah-mudahan mempunyai nafsu muthmainnah agar terhindar dari nafsu buruk yang menjerumuskan. Selanjutnya, Choirullah berpesan, “Mudah-mudahan dua hari ini kader-kader Aisyiyah dapat menimbah ilmu dan nantinya menjadi kader yang militan sesuai harapan kita semua.” (*)
Editor Mohammad Nurfatoni/SN