PWMU.CO– Narkoba bentuk baru beredar memanfaatkan tren penggunaan rokok elektrik. Narkoba bentuk baru itu berupa ganja cair, sabu cair, dan beberapa jenis lainnya.
Hal itu disampaikan Instruktur Alat Detektor Narkoba Ustadz Muhammad Arifin SAg MAg dalam Pelatihan Dai Anti Narkoba Lembaga Dakwah Khusus (LDK) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya di The Millenium Building SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya Jl Pucang Anom No. 93 Surabaya, Ahad (26/6/2022).
Muhammad Arifin mengatakan, narkoba adalah suatu zat yang apabila disalahgunakan akan menyebabkan rusaknya sistem syaraf pada otak. ”Narkoba itu merupakan kependekan dari Narkotika Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya yang sangat berbahaya bagi kehidupan manusia,” katanya.
Menurut dia, Narkoba beredar dengan berbagai macam jenis dan bentuk. Misalnya bisa berbentuk kapsul, pil, cairan, serbuk dan seterusnya.
Ketua LDK PWM Jawa Timur itu menjelaskan, modus peredaran Narkoba dengan berbagai macam cara dilakukan yang penting bisa sampai pada sasaran. ”Peredaran narkoba terbaru modus peredarannya dengan menggunakan rokok elektrik karena jenis narkoba sudah banyak yang berupa cairan,” katanya.
Pengguna narkoba tidak melihat status sosial dan usia. Siapapun bisa menjadi sasaran pengedar narkoba. Pengedar narkoba bisa terjadi pada siapa saja. Karena narkoba merupakan bagian dari amunisi dalam perang modern untuk menghancurkan bangsa. Apalagi bisnis ini mendatangkan keuntungan yang sangat cepat.
Menurut Ustadz Arifin yang juga Ketua Takmir Masjid at-Taqwa Pogot, Indonesia dinyatakan negara yang darurat narkoba karena dalam penelitian setiap harinya 2-3 orang mati akibat menyalahgunakan narkoba.
”Permasalahan peredaran gelap narkoba tidak bisa dianggap enteng. Diperlukan semua komponen untuk bergerak bersama melawan peredaran gelap narkoba,” kata muballigh lulusan FIAD itu. (*)
Penulis Habibullah Al Irsyad Editor Sugeng Purwanto