Pesan untuk Wisudawan Spemdalas: Puncak Kecerdasan adalah Kerendahan Hati; Liputan kontributor PWMU.CO Anis Shofatun Gresik.
PWMU.CO – Puncak dari segala kecerdasan adalah kerendahan hati. Itulah pesan Kepala SMP Muhammadiyah 12 GKB (Spemdalas) Gresik Fony Libriastuti MSi pada wisudawan angkatan ke-19. Acara Wisuda digelar di Aston Inn Hotel Gresik, Ahad (27/6/2022).
Mengawali sambutanya, Fony menginformasikan jumlah wisudawan yakni 201 siswa. Sementara yang hadir secara langsung sebanyak 199 siswa dan dua siswa berhalangan hadir.
Dua siswa ini adalah Kinanti Yumna Rasendriya dari kelas IX ICP dan Muhammad Ridho Ramadhan kelas IX D karena sedang mengikuti Pekan Olahraga Tingkat Provinsi (Porprov) ke-7 di Jember.
Fony dengan penuh keceriaan, candaan, dan interaktif saat memberikan sambutan membuat acara wisuda menjadikan suasana semakin riuh penuh kegembiraan.
“Sudah ikhlaskah kalian meninggalkan Spemdalas,” tanyanya.
“Sudah,” jawab para wisudawan dengan kompak memecahkan suasana sakral pelepasan akhir tahun itu.
“Bener kalian nanti tidak kangen sama ustadz dan ustadzah Spemdalas?” tanyanya disambut tertawa semua wisudawan.
“Ndak kangen sama password pagi, potong kuku di depan pos satpam,” lanjutnya kembali menyindir wisudawan.
Hal itupun sontak direspon wisudawan dengan suara lantang. “Tidaaaak,” jawab mereka sambil tertawa riang.
“Tidak kangen juga sama ustadz dan ustadzah yang mengingatkan shalat dhuha, memakai kaos kaki 15 sentimeter di atas mata kaki, berpenampilan rapi di sekolah,” lanjutnya dengan mimiknya yang ceria.
Ibu dua anak itu berharap bekal pembiasaan islami dan akhlak yang setiap hari dijalankan dan tertanam selama di Spemdalas ini tidak semakin pudar.
“Semoga pembiasaan baik yang sudah diajarkan oleh ustadz dan ustadzah selama ini tidak berhenti setelah ini. Tapi tetap dijalankan kapanpun dan dimanapun kalian berada,” pesannya.
Pesan Kerendahan Hati
Pada kegiatan dengan tema Break The Limit itu, Fony menyampaikan pesan kepada para wisudawan angkatan ke-19.
“Jikalau kalian kelak sudah sukses, teruslah untuk rendah hati,” pesanya.
“Karena sejatinya puncak dari segala kecerdasan adalah kerendahan hati,” lanjutnya menirukan inspirasi yang sering digaungkan oleh Ketua Majelis Dikdasmen PCM GKB Nanang Sutedja SE MM.
Fony menggambarkan seseorang yang congkak penuh kesombongan tidak akan bisa eksis dalam kehidupannya. Mereka hanya akan menunggu waktu untuk tergerus arus perubahan lingkunganya. Dia menilai seseorang yang tinggi hati tidak memiliki guna dan manfaat bagi sekelilingnya.
“Ketika kelak kalian sudah sukses jangan sampai sombong dan tinggi hati, karena mereka akan tergerus oleh waktu. Jadilah anak yang bermanfaat dengan menebar kebaikan untuk orang lain,” pesanya.
Baca sambungan di halaman 2: Dua Siswa Jadi Coach Basket