PWMU.CO– Ahlul Bait Indonesia menyatakan tidak lagi menerapkan taqiyah sejak membentuk Ormas tahun 2010. Kelompok ini mulai berani berterus terang menyatakan dirinya Islam berpaham Syiah.
Demikian disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Ahlul Bait Indonesia (ABI) Jawa Timur Abdillah Hamid Baabud ketika berkunjung ke Kantor Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim Jl. Kertomenanggal IV/1 Surabaya, Selasa (28/6/2022).
Abdillah Hamid didampingi oleh Wakil Ketua ABI Ahmad Alaydrus, Sekretaris Umum Muadz, dan sepuluh pimpinan bidang seperti Humas, Ekonomi Sosial, Muslimah, ABI Responsif. Mereka diterima oleh Wakil Ketua PWM Dr Syamsudin, Prof Dr Biyanto, Sekretaris PWM Ir Tamhid Masyhudi, Ketua Majelis Tabligh Dr Sholihin Fanani, Ketua LDK Muchammad Arifin MAg, dan Ketua LIK Drs Sugeng Purwanto.
Taqiyah adalah ajaran Syiah yang membolehkan berbohong demi keselamatan diri. Apa yang diucapkan tidak sesuai dengan keyakinannya.
Abdillah menyampaikan, ”Kami tidak lagi taqiyah. Sebagai Ormas kami menerima Pancasila sebagai dasar bernegara dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Kami ingin bersama-sama membangun negara Indonesia seperti Ormas Muhammadiyah yang telah membangun sekolah, universitas, rumah sakit.”
Keterbukaan ABI, sambung dia, diwujudkan dengan silaturahim ke Kantor Muhammadiyah Jawa Timur supaya memahami perbedaan. ”Dengan silaturahmi ini supaya saling mengenal sehingga mengetahui persamaan dan perbedaan,” ujar cucu Habib Husein al-Habsyi Bangil.
Dia menjelaskan, Syiah itu sama dengan ahlus sunnah yang menerapkan Rukun Islam dan Rukun Iman. Al-Quran kami juga sama dengan umat Islam lainnya. ”Perbedaannya, kami mengimani kepemimpinan 12 imam, sementara ahlus sunnah percaya dengan khulafaurrasyidin,” ujarnya.
Menghargai Sahabat Nabi
Diterangkan, tokoh ulama Syiah yang dianut fatwanya adalah Ayatullah Ali Khamenei di Iran dan Ayatullah Ali Husain Sistani di Irak. ”Dua ulama Syiah itu berfatwa haram hukumnya menghujat sahabat dan istri Nabi Muhammad. Mereka adalah orang-orang terhormat di sisi Nabi,” katanya.
Dia menuturkan, paham Syiah di Indonesia masih dimusuhi bahkan dianggap bukan Islam. Dengan penjelasannya itu dia menegaskan kelompoknya bukan penghujat sahabat Nabi. Di dunia ini banyak sekali aliran Syiah. Bahkan ada yang ekstrem seperti Syiah London yang menghujat Syiah Iran.
Dengan kunjungan ke PWM Jatim ini, Abdillah berharap bisa terjalin kerja sama dengan Muhammadiyah yang sudah berpengalaman. DPP ABI pun sudah berkunjung ke Kantor PP Muhammadiyah yang mendapat sambutan dari Ketua Prof Dr Syafiq A Mughni dan Sekum Prof Dr Abdul Mu’ti.
Dia menjelaskan, Kantor DPW ABI berada di Sukorejo Pasuruan siap menerima kedatangan pimpinan PWM Jatim kalau ingin bersilaturahmi. Kiprah sosial yang sudah dilaksanakan lewat lembaga ABI Responsif membantu korban bencana banjir dan Gunung Semeru. “Kami mendapat penghargaan atas kerja sosial ini.” (*)
Penulis/Editor Sugeng Purwanto