Sukarno Bangga Bermuhammadiyah
Penyampaian ceramah oleh Nurbani Yusuf menjadi puncak acara. Dia menceritakan tentang tokoh-tokoh Muhammadiyah zaman dulu, seperti Presiden RI pertama: Ir Sukarno.
Menurut Nurbani, Sukarno juga sebagai orang Muhammadiyah dan sangat bangga menjadi orang Muhammadiyah. Salah satu buktinya, Sukarno berpesan jika meninggal agar dikubur sesuai dengan orang Muhammadiyah dengan panji-panji Muhammadiyah.
Nurbani juga menjelaskan di organisasi Muhammadiyah yang kaya bukanlah pimpinannya tapi organisasinya. “Itulah yang menjadikan Muhammadiyah sebagai organisasi terbesar di dunia,” ujarnya.
Penulis produktif itu mengajak hadiri bangga menyekolahkan anaknya sekolah di Muhammadiyah. Karena Muhammadiyah yang mencetuskan kali pertama sekolah yang menggabungkan dua kurikulum sekaligus, yang sekarang banyak diikuti sekolah-sekolah lain.
Dulu KH Ahmad Dahlan banyak dikecam sebagai orang kafir. “Pada saat Pak Dahlan khutbah dalam bahasa Indonesia—bukan menggunakan bahasa Arab—semua mengecamnya,” ungkapnya. Tapi, lanjutnya, sekarang kita buktikan semua sudah banyak yang berkhutbah dengan menggunakan bahasa Indonesia.
Nurbani mengakhiri pidato dengan memberikan kunci kepada warga Muhammadiyah agar bisa menjadi orang yang kaya dan beruntung yakni untuk sering membaca surah al-Maidah ayat 115-116. “Tapi tentunya ada konsekwensinya yang harus dijalankan,” tuturnya.
Setelah mendengar pemaparan oleh pemateri para wali murid menuju ke loket atau tempat pengambilan rapot yang sudah disediakan sebelumnya. Setelah berakhirnya para dewan guru berkumpul bersama untuk ramah tamah. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni