Empat Kandungan Ayat
Dengan kata lain, dia menjelaskan, ada empat hal yang diambil dari ayat 200 surat Ali Imran di atas.
Pertama, isbiru (berabarlah). “Allah mengingatkan kepada seluruh umat Islam, tugas kita semua adalah bersabarl. Karena sabar adalah kunci sukses. Demikian juga Bapak dan Ibu guru harus berbekal kesabaran, kalau tidak, maka tidak akan sukses dalam mendidik putra-putri di sekolah,” dia mengingatkan.
Ustadz In’am, spaan akrabnya, mencontohkan, Thomas Alfa Edison penemu lampu pijar yang melakukan percobaan hampir 1000 kali. “Tidak hanya satu-dua, kali. Dengan kesabarannya yang serius juga support dari sang ibu, ia berhasil menemukan lampu pijar yang tidak hanya dinikmati sekelompok orang tetapi seluruh jagat raya,” ujarnya.
Kedua, washabiru (teguhkan kesabaran). “Artinya jangan gampang frustasi dan putus asa,” tuturnya.
Dia melanjutkan, ini berlaku bagi wali murid, guru, dan murid. Semuanya butuh keuletan. “Kalau tidak sabar dengan godaan dan rintangan maka mustahil akan mendapatkan keberhasilan. Sebab, sabar modal utama untuk mengantarkan menuju kesuksesan,” terang dia.
Tak hanya itu, dia mencontohkan, pimpinan yang merintis perguruan Muhammadiyah Gosari ini kalau tidak sabar, tekun, istikamah maka perguruan ini tidak akan bisa berdiri..
Ketiga, warabithu (membangun kebersamaan). Menurutnya, bersinergi dengan yang lain, saling bantu-membantu, seperti guru bersinergi dengan wali murid.
“Para pimpinan, lembaga lain, semuanya saling bahu-membahu, kerja sama yang baik. Maka akan menghasilkan buah yang baik pula,” pesannya.
In’am menegaskan, di belakang perguruan ini masih ada yang perlu ditingkatkan lagi dengan maksimal yakni membuka Muhammadiyah Boording School (MBS) agar generasi yang akan datang lebih maksimal dan berkualitas.
Pentingnya Sinergi
Dia kemudian mengutip apa yang disampaikan Kepala SMP Muhammadiyah 11 Gosari Ir Aminuddin bahwa kegiatan malam ini bisa sukses karena bersinergi antara Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM), guru, siswa, dan angkatan muda Muhammadiyah yakni IPM, Pemuda Muhammadiyah, dan Kokam.
”Ini patut kita apresiasi,” kata In’am.
Keempat, wattaqullah (bertaqwa kepada Allah SWT). Menurut In’am, setelah bertawakal dan berikhtiar hasilnya kita pasrahkan kepada Allah SWT.
Dia mencontohkan, selain shalat lima waktu, ada bagian lain yang lebih penting untuk ber-taqarub kepada Allah yakni di sepertiga malam untuk shalat lail, memohon kepada Allah agar dimudahkan segala urusan.
Mewakili PDM Gresik, Ustadz In’am mengucapkan terima kasih almarhum Jauhar Arifin yang dia kenal sejak tahun 1990. “Dulu sering bercengkerama, bersilaturahim, dan selalu memberikan motivasi,” ujarnya.
In’am mengatakan sebelum akhir hayatnya Jauhar Arifin menghibahkan sebagian lahannya untuk SMK Muhammadiyah 5 Panceng. “Kemarin (sekolah tersebut) telah mewisuda 50 siswa angkatan pertama. Mudah- mudahan menjadi jariah beliau dalam rangka menikmati kehidupan di sisi Allah SWT,” ujarnya.
Dia juga berharap kepada Direktur Polowijo Gosari Group Didik Pribadi Arifin mudah-mudahan lebih berkiprah lagi dalam upaya mengantarkan pendidikan agar lebih baik lagi.
Hadir dalam acara ini Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr H Syafiq Mughni MA PhD, Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Ujungpangkah Drs Choirullah MPd, dan anggota Pimpinan Ranting Muhammadiyah se-Kecamatan Ujungpangkah. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni