Di Nasyiah, Ustadz Lulusan Al-Azhar Kairo Ini Jelaskan Perbedaan Shalih dan Muslih. Liputan Candra Dwi Aprida, kontributor PWMU.CO Kabupaten Trenggalek.
PWMU.CO – Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA) Trenggalek, menyelenggarakan pelatihan mubalighat di SD Muhammadiyah 1 Trenggalek, Selasa (28/6/22). Imroatul Mujayanah, Ketua Panitia Pelatihan Mubalighat, mengatakan, kegiatan ini merupakan program kerja dari Bidang Dakwah PDNA Trenggalek. Acara diikuti oleh perwakilan putri Muhammadiyah se-Kabupaten Trenggalek.
“Kegiatan ini diikuti dari perwakilan seluruh PCNA Se-Kabupaten Trenggalek. Ada PC IMM Trenggalek, ada PD IPM Trenggalek, dan jumlahnya ada 33 orang. Kegiatan ini nanti diisi Ustadz Anang Wahid Cahyono dan Brigpol Dedi Mahendra Sukma MH,” jelasnya saat sambutan.
Sementara Ketua PDNA Trenggalek Yuniek Fauzanin Mahmudah menyampaikan, tujuan dan harapan dari kegiatan ini. “Tujuannya tak lain untuk memberikan fasilitas kepada para perempuan Muhammadiyah, untuk ikut serta dalam kegiatan dakwah,” terangnya.
Harapannya juga, lanjut dia, insyaallah kegiatan ini akan dilaksanakan sampai bulan Desember. “Setelah itu, kita bersama berharap dapat membentuk dan mempunyai Korps Mubalighat Nasyiatul Aisyiyah (KMNA),” tambahnya.
Tabungan Bekal Akhirat
Pemateri pertama Anang Wahid Cahyono Lc MHI, alumnus Universitas Al-Azhar Kairo Mesir, menyampaikan tentang pentingnya menjadi mubalighat dan pengetahuan tentang dakwah. Menurutnya, menjadi mubalighat itu penting, dalam rangka memperbanyak amal jariyah dan tabungan untuk bekal akhirat. “Kita sebagai manusia, tidak cukup untuk menjadi orang shalih saja, tetapi juga harus menjadi orang muslih,” tegasnya.
Shalih itu menjadi orang baik untuk dirinya sendiri, sedangkan muslih dia baik dan dapat menularkan kebaikan kepada orang lain. “Maka dari itu, inilah kebermanfaatan ketika kita berdakwah,” sambungnya.
Selain itu, alasan kita diperintahkan untuk berdakwah, kata dia, yaitu mengamalkan hadits Nabi khairunnas anfa’uhum linnas. “Manusia yang paling baik itu adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain. Menularkan keberkahan kebaikan itu untuk orang lain. Contoh dokter, sehat itu tidak hanya untuknya, namun menyehatkan orang lain itu akan menjadikan keberkahan untuk dirinya,” paparnya.
Baca sambungan di halaman 2: Dakwah Itu Mengajak