Harapan PC IPM Sidayu dan Pihak Madrasah
PC IPM Sidayu Muhammad Rifqi Bagus Wahyudi dalam sambutannya mengatakan, manusia memang makhluk sempurna, tapi bukan berarti pemimpin juga harus sempurna, karena sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik Allah semata.
“Dari ketidaksempurnaan itulah sebuah susunan organisasi dibentuk, untuk mengisi kekurangan satu sama lain. Runcing tidaknya sebuah gerakan, tergantung dari mana pemimpin itu memulai kelompok tersebut,” tutur pelajar asal Golokan itu.
Sekretaris Bidang ASBO PC IPM Sidayu itu juga menyampaikan semangat bukan berarti harus kerja sendiri, tapi semangat yang benar adalah bagaimana kita memulai dan selesai secara bersama.
“Intinya, tidak ada pemimpin yang bisa kerja sendir. Jadi harus saling sinkron, tidak boleh terpecah belah satu dengan yang lain,” imbuhnya.
Wakil Kepala Urusan Kurikulum Miftakhul Jannah SAg, yang mewakili Kepala Madrasah (Fery Indah Kuswita SPd) memberikan ucapan selamat kepada para pengurus baru.
“Kalimat ikrar yang sampeyan ucapkan bukan hanya janji pada Madrasah dan IPM, tapi janji juga kepada Allah, dan akan dimintai pertanggungjawaban,” tuturnya.
Alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya itu juga berpesan kepada pengurus baru untuk bisa menjadi teladan yang baik.
“Sebelum anak-anak menjadi pemimpin bagi yang lain, maka anak-anak harus bisa menjadi pemimpin bagi diri sendiri,” tambahnya.
Launching Podcast
Di sela acara, ada launching logo baru IPM dan launching podcast serta atraksi pencak silat.
Pembina IPM Mamsasi Muhmammad Afiq SPd menyampaikan, tujuan dari launching podcast ini adalah untuk menggembirakan dakwah media sosial melalui pembentukan influencer muda yang inovatif dan interaktif.
Ketua PD IPM Kabupaten Gresik periode 2019-2021 ini berpesan kepada kader IPM Mamsasi untuk lebih kreatif dan inovatif.
“Menjadi kreatif adalah dengan hidup mengambil risiko, mencoba hal-hal baru dan bersenang-senang. Membuat kesalahan itu asyik, dengan syarat bisa mengambil hikmah untuk berubah menjadi lebih baik,” tuturnya. (*)
Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni