PWMU.CO– Upgrading Metode Tajdied berlangsung bagi guru Baca Tulis Quran (BTQ) SD Muhammadiyah 1 Driyorejo Gresik. Training berlangsung di aula sekolah, Jumat-Ahad (1-3/7/2022).
Hadir sebagai pembicara Ustadz Misbahul Munir dan Ustadzah Susilawati dari Tim Tajdied Center Surabaya.
Upgrading Metode Tajdied untuk penyegaran guru mengajar Baca Tulis Quran (BTQ) kepada siswa. Peserta semua guru SD Muhammadiyah 1 Driyorejo (SD Mudri), guru TPQ Masjid Nur Hidayah KBD, dan guru TPQ Masjid Nur Hidayah- Sumput Driyorejo.
Ustadz Misbahul Munir menjelaskan, Metode Tajdied merupakan salah satu metode membaca al-Quran menggunakan metode SAS (Struktural, Analitik, Sintetik) yang dikombinasikan dengan metode Mnemonic.
Dengan Metode SAS, sambung dia, siswa diajak untuk berpikir analitis dan sistematis. Sedangkan metode Mnemonic dapat memberikan sentuhan percepatan daya ingat dalam menghafalkan materi yang disampaikan. Gabungan metode ini akan meringankan siswa dan guru dalam mengajar karena siswa akan diajak untuk berpikir sistematis.
”Bunyi huruf Hijaiyah dibunyikan dengan tepukan tangan. Beberapa variasi tepukan, di antaranya tepukan depan, bawah, dan tepukan di atas sesuai dengan harakat yang ada pada setiap bunyi,” ujarnya.
Dengan Metode Tajdied, ujar dia, melatih anak secara kinestetik, verbal serta audionya dalam satu kesatuan sehingga terjadi adanya keseimbangan antara otak kanan dan otak kiri.
Seri Tilawah
Misbahul Munir menerangkan, Metode Tajdied menggunakan dua buku panduan yaitu Seri Tilawah dan Tajwid.
Seri Tilawah terdapat beberapa kata kunci supaya siswa bisa mengingat bunyi huruf Hijaiyah. Kata kunci ini disampaikan dengan menggunakan lagu anak yang ceria, yaitu lagu Balonku Ada Lima, Kring Kring Ada Sepeda, dan masih banyak lagi.
Bunyi a-i-u dibunyikan dengan tepukan sekali di depan. Bunyi tanwin ditepuk di atas dua kali. Bunyi panjang ditepuk dua kali di bawah.
Seri Tajwid
Dalam Seri Tajwid siswa dikenalkan pada bunyi idghom, ikhfa’, iqlab, idhar, qolqolah, ghunnah, mad, hamzah washol, serta tanda waqaf. Siswa lebih detail dalam mempelajari struktur bunyi supaya saat membaca al-Quran tidak salah.
Antusiasme peserta luar biasa karena sejak hari pertama sampai hari ke tiga kursi peserta hampir penuh semua.
Materi yang disampaikan oleh trainer langsung dipraktikkan oleh peserta. Tiap peserta mendapatkan koreksi cara penyampaian dan bacaan yang masih belum sempurna.
Materi manajemen kelas juga disampaikan di sela training. Tujuannya supaya guru menguasai kondisi kelas tetap kondusif selama pembelajaran dan tercapainya target pembelajaran.
Siswa yang masih kesulitan atau tertinggal akan mendapatkan kelas tambahan. Guru melakukan drill atau pengulangan terhadap materi sampai siswa paham dan bisa mengejar ketertinggalannya.
Seluruh peserta yang mengikuti pelatihan mendapatkan sertifikat Training of Trainer dari Tim Tajdied Center Surabaya sebagai bukti keikutsertaan dalam pelatihan Metode Tajdied.
Penulis Elisyah Susanty Editor Sugeng Purwanto