Membuat Kaligrafi
Sementara di stan Boarding Class, pengunjung bisa menulis dan menghias kaligrafi. Magenta Manjani, siswi kelas Boarding Class Program menyebutkan pula apa saja yang mereka siapakan untuk stan kelas Boarding. “Terdapat kegiatan membuat kaligrafi, bermain puzzel Q, dan kuis menggunakan Quizizz. Magenta bercerita, bahwa adik-adik itu sangat antusias dalam membuat kaligrafi.
“Kami membuat kaligrafi, hasilnya bagus-bagus sekali. Mereka menulis namanya masing-masing di kaligrafi. Setelah dihias, hasil karyanya bisa mereka bawa pulang,” jelas Magenta.
Tidak kalah meriah, stan International Class Program (ICP) juga menyiapkan dekorasi yang menarik perhatian para calon peserta didik. Muhammad Nadhif Firdaus Alfarizi dan Aliya Nafisa Rahma Putri, yang merupakan siswa ICP, memamerkan hasil projek vlog yang sudah mereka kerjakan kepada calon peserta didik. Ada pula games menarik dalam berbahasa Inggris yang seru dan menantang untuk di coba.
Keduanya dengan kompak menyebutkan games yang paling menarik bagi keduanya, yaitu games catur. Para adik-adik banyak yang mencoba games ini. Mereka lalu memberikan snack sebagai hadiah.
Terkesan di Magic Trick Experiment
Beberapa kesan diberikan para pengunjung, salah satunya Winda, ibunda Lady yang berasal dari SD Muhammadiyah 1 Sidoarjo (Muhida). Winda pertama memberi kesan kepada penyuluhan Merdeka Belajar yang menurutnya informatif, karena terkait metode pembelajaran di SMP Musasi.
Hal ini menurutnya akan membuat wali siswa yang lain juga merasa percaya, bahwa kurikulum Merdeka Belajar ini akan membawa kebaikan bagi anak. “Semua stan yang ada sangat menarik. Benar-benar menonjolkan minat, bakat, dan karakter masing-masing,” ujar Winda.
Lady juga sependapat dengan sang ibunda. Semua stan menurutnya sangat menarik, dan yang paling ia sukai adalah stan Magic Trick Experiment di lab IPA. Lady bercerita ia memang memiliki ketertarikan di bidang IPA. Dia senang bisa mencoba beragam jenis eksperimen yang unik dan menarik. Stan lainnya yang menarik adalah stand ECP. Lady merasa senang karena bisa menghias donat.
Meski begitu, dia masih belum yakin masuk ke kelas peminatan yang mana, karena menurutnya semua menarik. Lady memilih unntuk menunggu hasil tes psikologi peminatannya. Sang Ibu, Winda menyebutkan, bahwa Lady memang memiliki kakak yang bersekolah di SMP Musasi. “Setelah mendengar kurikulum baru ini, semakin yakin dan semangat untuk mendaftar di SMP Musasi,” pungkasnya. (*)
Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.