PWMU.CO – Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Surabayaa (UMSurabaya) membuat program unggulan bernama ‘Kedokteran Komunitas – Qoryah Thoyyibah’. Program unggulan itu dimatangkan konsepnya pada pertemuan para dosen pengembangan kurikulum FK UMSurabaya di di Kampus Sutorejo, (13/2).
Dekan FK UMS Dr H M. Yusuf Wibisono SpP (K), FCCP, menjelaskan pentingnya adanya program unggulan tersebut. “Sesuai visi dan misi UMSurabaya, maka Kedokteran Komunitas – Qoryah Thoyyibah menjadi pilihan,” kata dia. Menurut Yusuf, program ini baru satu-satunya di Indonesia.
(Baca: Pidato Din Syamsuddin pada Launching Fakultas Kedokteran UMSurabaya)
“Pendekatan Kedokteran Komunitas – Qoryah Thoyyibah, merupakan pendekatan yang dilakukan dengan tujuan membangun komunitas mandiri”, ungkapnya. Selain itu, ujar dia, penerapan nilai-nilai ke-Islaman yang relevan dengan aspek kehidupan, menjadi kekuatan utama Kedokteran Komunitas Qoryah Thoyyibah.
Sementara itu Wakil Dekan 2, dr Agus M Algozi SpF (K) DFM SH, menegaskan bahwa program ini dirancang sesuai Target Capaian Lulusan FK UMSurabaya. “Mereka harus mampu memberi manfaat pada semua orang dengan cara yang kreatif dan inovatif,” tutur dia. “Agar mereka mampu mencegah dan mengatasi masalah kesehatan di masyarakat.”
Salah satu perancang kurikulum, dr Tjatur Prijambodo MKes, menjelaskan Kedokteran Komunitas – Qoryah Thoyyibah adalah program pembelajaran yang memusatkan perhatian pada kesehatan anggota komunitas dengan menggunakan pendekatan Qoryah Thoyyibah. “Yaitu pendekatan yang dilakukan dengan tujuan membangun komunitas yang mandiri dengan menerapkan nilai-nilai ke-Islaman yang relevan dengan aspek kehidupan,” jelasnya.
(Baca juga: Inilah Keunggulan Fakultas Kedokteran Perguruan Tinggi Muhammadiyah)
Secara harfiah, kata Tjatur, Qaryah Thayyibah bisa diartikan sebagai desa yang indah, baik, berdaya, dan ideal. “Qoryah Thoyyibah adalah semacam desa binaan untuk mengembangkan Kedokteran Komunitas.”
Tjatur mengingatkan pentingnya lulusan FK UMSurabaya memiliki kombinasi yang komplit antara kemandirian dan ke-Islaman sebagai 1 paket tak terpisahkan. “Dokter lulusan Muhammadiyah harus menjadi pribadi yang mandiri dan Islami,” kata Direktur RS Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan Sidoarjo.
Untuk penerapan program unggulan ini, Kampus Sejuta Inovasi ini memiliki 3 desa binaan sebagai pilot project,” kata Ita Winingsih SKep NERS, salah satu dosen FK UMSurabaya. Kedokteran Komunitas – Qoryah Thoyyibah akan dimulai pada semester 6-8. (MN)
Discussion about this post