PWMU.CO– Merawat kerukunan dan lingkungan, aktivis Nasyiatul Aisyiyah memotori acara Bincang Warga di Glagahagung Kecamatan Purwoharjo Banyuwangi berlangsung dua hari, Rabu -Kamis (29-30/6/2022).
Acara berlangsung di Balai Desa Glagahagung mengundang semua elemen masyarakat dari tokoh-tokoh Islam, Katolik, Protestan, Hindu, tokoh masyarakat desa, perwakilan pemuda dan perempuan.
Bincang warga ini pelaksanaan program Eco Bhinneka Muhammadiyah dari Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah.
Kepala Desa Glagahagung Mimin Budiarti berterima kasih dengan kegiatan ini. ”Selama ini kerukunan warga di Desa Glagahagung sudah tercipta, tinggal melanjutkan dan merawat kerukunan itu dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat,” tuturnya.
Diskusi berlangsung gayeng membahas isu lingkungan desa dan menumbuhkan kesadaran warga merawat lingkungan tempat tinggal.
Beberapa tulisan dari peserta yang ditempel di papan memberikan informasi permasalahan lingkungan di Desa Glagahagung salah satunya sampah belum terkelola dengan baik. ”Masyarakat masih banyak yang membuang popok sembarangan,” tutur perwakilan dari Pemuda Muhammadiyah.
Yashadi, Sekretaris Desa Glagahagung, menyampaikan, kegiatan membangun desa dapat dilakukan berbagai macam cara. ”Forum ini telah membuat saya berpikir dan sadar apa yang harus kami lakukan ke depan untuk mengatasi berbagai masalah sampah ini,” ujarnya.
Widodo, perwakilan dari warga Hindu mengatakan, alam ini ciptaan Tuhan yang harus dirawat bersama. ”Sampah yang sudah sangat menumpuk di lingkungan kita ini harus ada gerakan nyata menyelesaikannya. Saya usulkan di setiap tempat ibadah ada tim peduli lingkungan. Masing-masing tim bisa berkumpul untuk menyampaikan persepsi, dan berkolaborasi dalam menyelesaikan masalah lingkungan,” katanya.
Bank Sampah
Beberapa harapan dari peserta tentang pelestarian lingkungan di Desa Glagahagung perlu ada bank sampah dan pengelolaan sampah yang baik. Dibutuhkannya sosialisasi intensif agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan.
”Sungai, tanah bahkan hutan telah menjadi tempat pembuangan sampah. Sehingga masalah sampah ini penting segera diselesaikan,” katanya.
Yashadi menambahkan, pemerintah Desa Glagahagung siap bersinergi dalam kegiatan ini. “APBDes siap men-support kegiatan pengelolaan lingkungan terutama pengelolaan sampah. Butuh kerja sama yang intensif dengan semua pihak, tokoh agama, dan komunitas pemuda,” ujarnya.
Windarti, Ketua Regional Nasyiah Jawa Timur menjelaska, kegiatan Eco Bhinneka adalah gerakan pelestarian lingkungan dengan menerapkan nilai toleransi. ”Kegiatan harus melibatkan unsur masyarakat tanpa memandang latar belakang suku, ras, dan agama,” kata Winda, panggilannya.
Akhir diskusi membentuk tim pengelolaan sampah. Penanggung jawab adalah Tim ECO Bhinneka Fasda Banyuwangi bekerja sama dengan Pemerintah Desa Glagahagung sebagai pemangku kebijakan. Dibantu organisasi kepemudaan lintas agama dan komunitas di Glagahagung sebagai koordinator lapangan.
”Kegiatan akan dilanjutkan dengan aksi-aksi nyata dalam program selanjutnya,” tutur Winda. (*)
Penulis Cahyaningsih Editor Sugeng Purwanto