Filter Umat
Menurut Buya Amirsyah, nilai-nilai kurban harus dapat menjadi filter dari hala-hal yang data meracuni moral dan akhlak umat. Pergaulan antara pria dan wanita telah menjadi begitu royal dan bebas tanpa mengindahkan nilai-nilai agama.
Mempertontonkan aurat dan memamerkan kecantikan di tempat-tempat umum telah menjadi suatu keharusan, seolah-olah halal dan biasa saja. Di sisi lain kesadaran menutup aurat juga sudah muncul walaupun belum sempurna.
Lebih seronok lagi dengan beredarnya minum-minuman keras, film dan video porno serta aneka tempat hiburan yang haram sampai kepada bahaya prostitusi. Jelas produk-produk kemaksiatan tersebut membahayakan dan meruntuhkan moral bangsa, manakala tidak sedini mungkin tidak diadakan pembendungan sekuat-kuatnya melalui ketahanan agama.
Berdasarkan uraian tersebut, nyatalah bahwa mengubah kezaliman di tengah masyarakat memerlukan perjuangan yang berat, apalagi jika kemungkaran itu merambah di kalangan pemimpin dan elite masyarakat kita, dan sudah dijadikan mode oleh mereka.
Tentu perjuangan akan menuntut pengorbanan yang lebih berat dan risiko yang besar, sebagaimana yang dialami oleh Nabi Ibrahim As, ketika berjuang memberantas kebatilan dikalangan kaumnya, sehingga beliau harus berhadapan dengan raja Namrud beserta keluarganya.
Karena itu menjadi kewajiban kita semua untuk memiliki kesadaran kolektif bahwa tidak satu orang pun dan satu bangsa pun di dunia yang sempurna.
“Masing-masing kita harus selalu siap untuk saling menasehati, berani mengkritik dan dikritik, guna mewujudkan tatanan kehidupan yang lebih baik dan dibenar, diridhai Allah SWT.
Akhirnya, dalam suasana Idul Adha ini, patutlah kiranya kita ajukan pertanyaan mendasar, kepada masyarakat kita, juga kepada para pemimpin calon pemimpin yang akan kita pilih:
“Sejauhmana kita telah berjuang di jalan Allah, dan seberapa besar pengorbanan yang telah kita berikan untuk dakwah dan pengabdian kita kepada Allah?”
Maka marilah kita tolong menolong sesama anak bangsa bersama pemimpin bangsa ini, untuk mengatasi krisis ekonomi yang tengah dialami oleh bangsa-bangsa di dunia akibat wabah Covid-19 termasuk dialami bangsa Indonesia.
Kita doakan agar para pemimpin kita, menjadi pemimpin yang amanah, yang dapat mengantarkan bangsa ini menjadi bangsa yang beradab, sehingga menjadi bangsa yang adil, makmur dan diridhoi Allah Swt. Firman Allah:
اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوْا وَجَاهَدُوْا بِاَمْوَالِهِمْ وَاَنْفُسِهِمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الصّٰدِقُوْنَ
Sesungguhnya orang-orang Mukmin itu, hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul- Nya; mereka tidak ragu-ragu, dan mereka berjuang dengan harta dan jiwa mereka di jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar (al-Hujarat 15).
Khutbah di Batam, Sekjen MUI Ingatkan Pentingnya Perjuangan Meraih Kemuliaan; Editor Mohammad Nurfatoni