Asesmen PLPK Smamio Jadi Jembatan Optimalkan Keistimewaan Anak; Liputan Kontributor PWMU.CO Gresik Sayyidah Nuriyah.
PWMU.CO – Pusat Layanan Psikologi dan Konseling (PLPK) Smamio kembali bekerja sama dengan UPT Layanan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik (UPT Resource Center), Jumat (8/7/22).
Sang kepala, Innik Hikmatin SPd MPdI menyadari di antara orangtua dan guru yang hadir itu adakalanya merasa sedih menghadapi kondisi anaknya yang istimewa. “Kita tidak boleh terlalu bersedih karena ada Allah, kita bersyukur karena Allah sudah memberi banyak kenikmatan,” ujarnya.
Innik—sapaan akrabnya—menyatakan bersyukur, ada perwakilan guru dan tujuh orangtua yang hadir mendampingi anaknya dari beberapa TK di Gresik.
Bahkan, ada pula Istianah, guru yang jauh-jauh datang dari Lamongan. “Asesmen ini sebagai langkah awal mengantarkan ananda ke sekolah. Jika hasil sudah keluar, ananda akan kami antar ke sekolah dekat rumahnya. Kami bantu intervensi dan advokasikan,” terang Innik.
Kata Innik, anak asal Lamongan itu calon siswa ke-134 yang penempatan sekolah lanjutannya direkomendasikan oleh UPT LP ABK.
Identifikasi dan Asesmen Profesional
Innik menyatakan, asesmen identifikasi dan diagnosis lanjutan itu merupakan kelanjutan observasi yang telah pihaknya lakukan beberapa waktu yang lalu. “Agar tahu sejauh mana kemampuan anak-anak kita,” ujarnya.
Dia juga memperingatkan, jangan sekali-sekali menyimpulkan anak berkebutuhan khusus sebelum tahu pasti dari hasil asesmen oleh tenaga profesional. “Karena kadang ada faktor x, sehingga anak ini agak terkena sedikit, dan orang lain menganggap itu autis,” imbuhnya.
Sebagai orangtua, lanjutnya, kalaupun menghadapi stigma demikian, Innik mengimbau agar mereka tidak marah. “Kita pahami karena mereka hanya demikian ilmunya,” tuturnya.
Innik melanjutkan, “Kita sudah diberi Allah kepercayaan jadi orang berbeda dari orang lainnya. Otomatis kita harus berbesar hati, walaupun di sana-sini kadang ada gesekan yang membuat hati menangis sendiri. Nangis nggak apa, itu tanda bersyukur karena ada kepercayaan Allah.”
Angkat Derajat Anak
Innik lantas mengutip an-Nisa ayat 9.
وَلْيَخْشَ الَّذِيْنَ لَوْ تَرَكُوْا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعٰفًا خَافُوْا عَلَيْهِمْۖ فَلْيَتَّقُوا اللّٰهَ وَلْيَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا
Artinya: “Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar.”
Aktivis Aisyiyah Gresik itu juga menguatkan, “Insyaallah anak kita bisa senyum dan salim itu menunjukkan kita sudah berbuat sesuatu untuk anak kita.”
Innik yakin, “Panjenengan merawat dengan penuh kasih sayang itu sudah menunjukkan telah menunaikan amanat surat an-Nisa tersebut.”
Di sisi lain, Innik membuktikan, meski ketika kecil anak sulit dikondisikan karena keaktifan fisiknya, tapi ketika dewasa ada yang mampu menjadi hafidh Quran. “Kita sudah membuktikan, anak-anak ini jangan diremehkan! Anak perlu sentuhan, motivasi, dukungan. Siapa lagi kalau bukan dari kita semua?” imbuhnya.
Untuk menjawab amanah itu, maka Innik menggandeng Pusat Layanan Psikologi dan Konseling (PLPK) Smamio agar nantinya para guru dan orangtua tepat memberi pelayanan kepada anak. “Dan paham mereka perlu dihargai dan diangkat derajatnya karena Allah sudah mengangkat derajat anak-anak kita sebagai anak spesial, istimewa!” tegasnya.
Baca sambungan di Halaman 2: Jembatan Temukan Keistimewaan Anak