Kurban Mengandung Nilai Kebersamaan, Kepedulian dan Keteladanan, liputan kontributor PWMU.CO Yogyakarta Yusron Ardi Darmawan.
PWMU.CO – SMA Muhammadiyah 1 (Muhi) Yogyakarta melaksanakan penyembelihan hewan kurban pada Senin (11/7/2022) di halaman sekolah. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh guru dan tenaga kependidikan sejumlah 130 orang.
Ketua Panitia Kurban SMA Muhi Yogyakarta Helmi Kurniawan SPdI MSi menyampaikan tahun ini sekolah dapat melaksanakan kembali untuk menyembelih hewan kurban sebanyak 3 ekor sapi. Alhamdulillah kita mendapatkan total 520 kg daging dan dibagi menjadi 640 paket.
“Paket daging kurban disalurkan ke seluruh guru dan tenaga kependidikan serta warga di sekitar sekolah. Sedangkan kulit sapi disedekahkan ke Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Tegalrejo Yogyakarta. Untuk mengurangi kerumunan saat pembagian daging, panitia melibatkan para ketua RT untuk membagikan daging di wilayahnya,” ujarnya.
Semangat Baru Beramal Shaleh
Sedangkan Kepala SMA Muhi Yogyakarta Drs H Herynugroho MPd mendorong peran aktif dan partisipasi seluruh guru dan tenaga kependidikan dalam kegiatan penyembelihan hewan kurban ini.
“Idul Adha erat kaitannya dengan dua hal. Yakni ketaatan dan pengorbanan, sebagaimana representasi dari kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Jadikan ini sebagai momentum untuk merekatkan kebersamaan, gotong royong dan wujud syukur atas segala rezeki yang telah Allah swt berikan untuk sekolah ini. Sekaligus membawa semangat baru untuk terus beramal shaleh,” tuturnya.
Nilai Sosial Kurban
Sementara itu Waka Ismuba Abdul Qodir SThI MSi menjelaskan ada tiga nilai sosial yang bisa dipetik dari ibadah kurban ini. Pertama adalah kebersamaan. Kurban merupakan kegiatan utama setelah selesai melaksanakan shalat Idul Adha.
“Umat Islam berbondong-bondong menyaksikan dan menyembelih hewan kurban. Semangat kebersamaan tergambarkan dalam kegiatan ini, sebagaimana kebersamaan umat muslim dari seluruh penjuru dunia pada hari yang sama berkumpul di Arafah, Muzdalifah dan Mina dalam rangka ibadah haji,” paparnya.
Kedua, lanjutnya, adalah kepedulian. Ibadah kurban juga telah menyadarkan umat Islam untuk komitmen membangun persaudaraan dan rasa peduli terhadap sesama. Kurban adalah sebuah amalan ibadah kepada Allah swt yang manfaatnya dapat langsung dirasakan oleh masyarakat luas yang membutuhkan.
“Kurban juga harus menjadi cermin bagi semua umat Islam untuk terus memupuk kepedulian terhadap sesama. Jangan menafsirkan ibadah kurban itu hanya menyembelih hewan, membagikan dan makan daging. Tetapi ibadah ini harus dimaknai sebagai lompatan bagi kita untuk terus melakukan kebajikan dalam segala hal,” terangnya.
Ketiga, sambungnya, nilai ibadah kurban adalah keteladanan. Momentum Idul Adha merupakan contoh keteladanan keluarga Nabi Ibrahim yang dengan tulus ikhlas karena Allah swt dan melaksanakan semua perintah Allah. Ibrahim dan Ismail telah menunjukkan ketaatan yang totalitas sebagai seorang hamba kepada Tuhannya.
“Kisah ini tentunya harus kita adopsi. Bukan hanya dalam melaksanakan ibadah kurban saja, tetapi juga dalam melaksanakan semua perintah Allah. Zaman sekarang ini kita berharap agar pemimpin di negeri ini selalu istiqamah mengikuti jejak keteladanan Nabi Ibrahim beserta keluarganya,” harapnya.
Setelah proses penimbangan dan pencacahan daging qurban selesai, pukul 10.00 WIB mulai dilakukan kegiatan pendistribusian daging kurban. Sasaran distribusi adalah seluruh guru dan tenaga kependidikan serta warga sekitar SMA Muhi Yogyakarta. (*)
Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.