Menangkap Telunjuk Bakso
Sebelum Indah Wardati menyampaikan materi kedua tentang pembuatan modul ajar intra, projek penguatan Profil Pelajar Pancasila, dan asesmen, peserta diajak merefresh pikiran dengan melakukan ice breaking yang dipimpin oleh M. Ali Safa’at.
Peserta diajak bermain “Jumprit Kecepit”, yakni peserta diminta untuk bisa menangkap jari telunjuk temannya. Dan melepas dari tangkapan temannya ketika pemateri mengatakan kata “bakso”. Jika peserta bisa melakukan hal tersebut, mereka akan menjadi pemenang dalam permainan ini.
Yang bikin seru, pemateri tidak langsung mengatakan “Bakso” pada peserta, melainkan melalui sebuah cerita.
“Pada Ahad pagi, saya berlari mengelilingi Alun-Alun Bojonegoro. Karena merasa lapar, saya mencari pedagang makanan, dan alhamdulillaah saya ketemu tukang “bak….”, kata pemateri.
Seketika peserta menangkap jari temannya dan melepaskan dari tangkapan temannya. Tapi ternyata pemateri meneruskan dengan kata “bakwan”. Akhirnya peserta tertawa terbahak-bahak, karena mereka kecele. Sebab bukan kata “bakso” yang diucapkan.
Begitu terus selanjutnya, pemateri mengucapkan kata “bakmi”, “bakpia”, dan akhirnya terakhir baru mengucapkan kata “bakso”. Ini yang membuat para peserta gerrrr-gerrran
Setelah suasana cair dan peserta kelihatan ceria, materi kedua akhirnya disampaikan oleh Indah Wardati. Peserta mengikuti semuanya hingga akhir dengan perasaan bahagia.
Editor Muhammad Nurfatoni