Muhammadiyah Sudah Berkhidmat untuk Indonesia sebelum Kemerdekaan; Liputan kontributor PWMU.CO Lamongan: Mohamad Su’ud.
PWMU.CO – Dalam kehidupan kebangsaan Muhammadiyah telah melahirkan Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan, sebagai bentuk kesadaran tentang Tanah Air. Lalu lahirlah seorang Soedirman yang kemudian menjadi tokoh perang gerilya.
“Panglima Besar Jenderal Soedirman, asli kader Muhammadiyah.”
Demikian Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir MSi mengatakan dalam acara Pengajian Akbar Jelang Muktamar, yang diselenggarakan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Laren, di Desa Pilang Tejoasri, Selasa (12/7/2022).
Kegiatan ini dihadiri sekitar 3000 orang warga Muhammadiyah se-Kecamatan Laren dan utusan dari Pimpinan Muhammadiyah Cabang se-Kabupaten Lamongan.
Haedar menyebutkan sampai sekarang terdaftar 18 pahlawan nasional yang lahir dari rahim Muhammadiyah. “Ini menunjukkan bahwa sejak awal kemerdekaan Muhammadiyah berkhidmat untuk Indonesia. Masih banyak para tokoh Muhammadiyah yang belum diangkat jadi pahlawan nasional,” tandasnya.
Menurut tokoh kelahiran 25 Februari 1958 ini, apa yang dilakukan oleh Muhammadiyah itu sebenarnya membawa misi untuk menjadikan Islam itu sebagai dinur rahmah, agama yang membawa kemajuan hidup berbangsa bernegara, bahkan umat Islam di seluruh dunia.
Secara lebih khusus Haedar mengungkapkan kalau di Lamongan, termasuk di Laren dan di tempat-tempat lain, Muhammadiyah itu semangat, karena didorong jiwa ajaran Islam yang dibawa sampai sekarang.
Alumnus S3 dari Universitas Gadjah Mada ini berpesan agar membawa Muhammadiyah terus melakukan usaha peningkatan. “Bila perlu pengembangan bahkan pembaharuan baik dalam kehidupan persyarikatan kita maupun dalam kehidupan umat Islam dan kehidupan berbangsa,” tandasnya.
Mengapa harus melakukan perbaikan peningkatan pengembangan dan pembaharuan? Haedar memberikan alasan, bahwa dunia ini akan terus berputar, hidup di era digital, teknologi informasi canggih dan era media sosial.
Baca selengkapnya di halaman 2: Pesan Haedar pada para Elite Bangsa