Unesa Tempat Terbaik
Selain Wanda dan Windi, siswa disabilitas dari SMA Muhammadiyah 4 Sidayu Muhammad Jauhar Arif Mahmudi, juga mendapat kesempatan untuk ikut menyaksikan ujian terbuka disertasi Promovenda Hitta.
“Saya juga merasa senang dan bangga. Baru pertama kali saya ke Unesa, sebelumnya belum pernah berkunjung ke sebuah perguruan tinggi,’’ ungkapnya senang sambil tersenyum.
“Hal ini membuat saya terus bersemangat untuk belajar dan menuntut ilmu. Semoga Allah memberi rezeki dan kesempatan saya untuk melanjutkan pendidikan. Insyaallah tahun depan setelah saya hafal 30 juz saya akan melanjutkan pendidikan,’’ tambahnya.
Sementara Aruf panggilan akrab Ahmad Rausyan Fikri, saat ini masih menjadi mahasiswa Unesa semester akhir Jurusan Seni Rupa Murni. Aruf adalah disabilitas dengan keterbatasan gangguan pendengaran. Namun semangat belajarnya sangat tinggi.
Dengan bahasa isyarat dia menjelaskan senang dapat ikut acara ini. Dia merasa Unesa tempat yang terbaik selama ia belajar. Harapannya, dalam waktu dekat ia akan segera menyelesaikan pendidikannya di Unesa.
Menurutnya, dengan mengikuti ujian terbuka promovenda Hitta, ia banyak belajar dengan melihat dan menyaksikan. “Saya ingin seperti Mbak Hitta, pintar, sukses dan keren,” ujarnya bangga dengan bahasa isyarat.
Apresiasi Batik Khas Lampung
Kehadiran empat siswa disabilitas yang hadir saat ujian terbuka mendapat perhatian langsung dari Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Lampung H Sumitro SE Ak MM yang saat itu hadir secara daring.
Sumitro senang dan bangga dengan disertasi promovenda Hitta, apalagi saat ujian terbuka ini dia bisa menghadirkan siswa disabilitas yang saat ini duduk dibangku SMA.
“Ini artinya bahwa promovenda Hitta benar-benar memperjuangkan agar Unesa tetap menjadi universitas yang ramah disabilitas dan memberi ruang seluas-luasnya agar anak-anak istimewa ini bersemangat untuk sekolah sampai ke jenjang perguruan tinggi,’’ paparnya.
Sebagai apresiasi, dia memberi hadiah kepada keempat siswa disabilitas berupa kain batik khas daerah yang dikirim secara langsung dari Lampung. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni