Fakta Menarik Mekah-Thaif, Nomor 4 soal Vila Syeikh As-Sudais; Liputan Kemas Saiful Rizal, kontributor PWMU.CO di Tanah Suci.
PWMU.CO – Perjalanan ziarah ke Kota Thaif memberi banyak pengetahuan baru bagi rombongan haji KBIH Baitul Atiq Gresik. Sedikitnya ada empat fakta menarik yang dapat kami petik.
Sepanjang perjalanan 75 km pergi pulang Mekah-Thaif banyak cerita yang diungkap oleh pemandu ziarah, Nur Kholis Yahya, pria asal Rembang Jawa Tengah yang sudah 20 tahun bermukim di Kota Mekah.
Sekitar 30 menit sejak meninggalkan hotel di Mekah, dia menunjukkan di sisi kiri jalan adalah Masjid Ji’ranah, yang merupakan miqat (tempat berniat) bagi jamaah yang akan melaksanakan umrah. Saat itu (20/7/2022) masjid Ji’ranah dipadati mobil-mobil pribadi dan beberapa bus.
Di samping tempat miqat, di Ji’ranah juga terdapat beberapa sumber air. Inilah yang oleh beberapa perusahaan air minum di Arab Saudi kemudian diolah menjadi air minum dalam kemasan (AMDK). “Kebutuhan air minum jamaah haji saat berada di Kota Mekah banyak dipenuhi dari AMDK asal Ji’ranah ini,” Nur Kholis.
Di samping dari sumber air seperti di Ji’ranah, Arab Saudi juga melakukan penyulingan air laut menjadi air tawar. Saat memasuki Kota Thaif, di sisi kiri jalan, Nur Kholis menunjukkan kepada kami tempat penampungan air berukuran raksasa untuk menampung hasil penyulingan air laut yang berbentuknya seperti dome (mirip dome milik Universitas Muhammadiyah Malang). ‘Dome’ yang terlihat tidak hanya satu, tetapi empat buah sekaligus.
Menurut Nur Kholis penampungan air raksasa itu untuk memenuhi kebutuhan air penduduk Jeddah, Mekah, dan Thaif. Maka tak heran, selama 20 hari lebih berada di Mekah, saya beserta jamaah haji lain tidak pernah merasa kesulitan terkait kebutuhan air. Baik kebutuhan untuk minum, mandi, maupun cuci. Bahkan terkesan persediaannya berlebih.
Baca sambungan di halaman 2: Perkampungan Badui Arab