PWMU.CO – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr Haedar Nashir menyebutkan 5 spirit yang harus dimiliki oleh warga Muhammadiyah. Kelima spirit itu adalah pergerakan, amal shaleh, keilmuan, perubahan, dan kemajuan.
“Itulah ruh atau semangat perjuangan yang ditanamkan oleh KH Ahmad Dahlan, yang merujuk pada Alquran dan merujuk semangat Rasulullah SAW ,” kata Haedar saat meresmikan Klinik Muhammadiyah Cerme di Desa Ngembung, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Sabtu (18/2) pagi.
(Berita terkait: Percepat Program 1000 Klinik, Haedar Nashir Resmikan Klinik Muhammadiyah Cerme)
KH Ahmad Dahlan, tutur Haedar, mengajarkan 5 spirit perjuangan. Pertama, spirit gerakan atau harakah. Pada tahun 1903, kata Haedar, KH Ahmad Dahlan telah menggagas pembaharuan pada masyarakat dari sikap jumud, tertinggal, dan tertindas dalam jajahan bangsa asing.
“Beliau telah menggagas pendidikan dan kesehatan. Meluruskan arah kiblat, bahkan dengan rintangan dan tantangan sampai langgar yang didirikan kemudian dirobohkan masyarakat yang menentangnya. Serta melakukan pengajian di ruang publik,” ujar Haedar sambil menjelaskan, bahwa semua usaha itu, tentu, mendapat rintangan dan tantangan. “Bahkan, tatkala pada tahun 1923 saat beliau dalam kondisi sakit, merintis berdirinya PKO Jogja.”
(Baca juga: “Saya Tadi Sempat Menangis….,” Kesan Haedar Nashir Saksikan Gelora Warga Muhammadiyah Hadiri Milad di Bangkalan)
Ruh pergerakan KH Ahmad Dahlan itu, sambung Haedar, didasari oleh Alquran surat Ali Imran ayat 103, “Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai …”.
Soal spirit pergerakan ini, Haedar juga mengutip surat Al-anfal ayat 24, “Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah seruan Allah dan Rasul, apabila dia menyerumu kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu …”
“Tanamkan spirit gerakan pada diri kita apalagi kita sebagai pemimpin,” pesannya.
(Baca juga: Tanggapan Haedar Nashir terhadap “Menguak Rahasia Muhammadiyah Selalu Nampak Beda dengan NU”)
Spirit kedua, kata Haedar, adalah amal saleh. Yaitu amal yang berdasarkan petunjuk dari Allah, seperti dijelaskan dalam surat Al-isra ayat 97, “Barang siapa diberi petunjuk oleh Allah, dialah yang mendapat petunjuk dan barang siapa Dia sesatkan, maka engkau tidak akan mendapatkan penolong-penolong bagi mereka selaian Dia …”
“Spirit ketiga adalah keimuan, yaitu semangat iqra atau literasi,” ujar Haedar. Dia menuturkan, pada tahun 1912 KH Ahmad Dahlan telah mendirikan Taman Pustaka dan tahun 1915 menerbitkan Suara Muhammadiyah. “Dunia peradaban dibangun melalui gerakan ilmu,” Haedar mengingatkan.
(Baca juga: Sudah di Bandara tapi Ketinggalan Pesawat, Begini Perjuangan Rombongan Haedar Nashir ke Banyuwangi)
Spirit keempat, lanjut Haedar, adalah perubahan. “Sesunguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelummereka mengubah keadaan diri mereka sendiri,” jelas Haedar mengutip surat Arra’d ayat 11.
Spirit kelima, adalah kemajuan. “Spirit inilah yang melandasi slogan Muhamamdiyah sebagai gerakan berkemajuan,” kata Haedar. (Fadloli Aziz)