PWMU.CO – Beranjak dari berbagai kondisi perpolitikan mutakhir yang kurang menggembirakan umat Islam, Pimpinan Wilayah Tapak Suci (TS) Putra Muhammadiyah Jawa Timur melakukan konsolidasi. Tidak kurang 500 kader elit TS se-Jatim berkumpul di Gedung Pertemuan Dokter S. Ramlan, Kota Mojokerto (18/2).
Dalam acara yang dimulai pada pukul 15.00 wib itu, suasana heroik para pendekar itu cukup menggema. Bertemakan “Kuat dan kokoh dalam satu komando mengawal dakwah amar maruf nahi mungkar Muhammadiyah”, acara ini dimaksudkan untuk menghidupkan kembali KOSEGU Tapak Suci. Sebuah satuan dalam TS yang berisi para kader Tapak Suci yang telah menyabet sabuk biru dan hitam.
(Baca juga: Anca Budala, Mahasiswi Rumania yang Tertarik pada Tapak Suci sebagai Seni Beladiri Asli Indonesia)
Turut memberikan semangat pada peserta adalah Masfuk SH, Ketua Pimwil Tapak Suci Putra Muhammadiyah Jawa Timur periode 2001-2006. Dalam ceramahnya, Masfuk menyatakan Tapak Suci sangat diperlukan dalam rangka menjaga amal usaha Muhammadiyah (AUM) dan para tokoh Muhammadiyah.
“Apalagi dalam kondisi dan situasi politik yang tidak menentu seperti sekarang,” jelas pria yang pernah menjabat sebagai Bupati Lamongan 2000-2010 itu.
Terkait dengan kondisi perpolitikan yang belum menentu, dan juga banyaknya AUM yang mendapat gangguan, menurut pria yang kini Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional Jawa Timur itu, Tapak Suci merupakan elemen penting sebagai benteng pengamanan bagi Muhammadiyah. “Bersamaan dengan KOKAM, Tapak Suci juga sangat perlu ditingkatkan sebagai benteng pengamanan Muhammadiyah.”
(Baca juga: Sekolah Ini Luncurkan Tapak Suci Day untuk Bentuk Karakter Siswa dan Ungguli Pagar Nusa, Tapak Suci Rebut Juara Umum Piala Walikota)
Sementara Ketua Pimwil Tapak Suci Jawa Timur 2016-2021, Prof. Sasmito, menyampaikan pentingnya menjaga janji ikrar anggota Tapak Suci Putra Muhammadiyah. Pertama, setia menjalankan ibadah dengan ikhlas karena Allah semata. “Mengabdi kepada Allah, berbakti kepada bangsa dan negara, serta membela keadilan dan kebenaran,” tegas Sasmito tentang ikrar kedua.
Ikrar yang ketiga adalah menjauhkan diri dari segala perangai dan tingkah laku yang tercela. Keempat, mencari perdamaian dan kasih sayang serta menjauhi perselisihan dan permusuhan.
(Baca juga: Membanggakan! Pendekar Tapak Suci Jombang Sabet Medali Emas PON 2016)
“Patuh dan taat kepada peraturan-peraturan serta percaya kepada kebijaksanaan pimpinan,” kata Sasmito menggarisbawahi pentingnya ikrar kelima tentang ketaatan pada pimpinan.
Yang tak kalah pentingnya, tambah Sasmito, pentingnya setiap kader TS menjaga ikrar yang ke-6. Bahwa dengan iman dan akhlak saya menjadi kuat, tanpa iman dan akhlak saya menjadi lemah. (ferry yudi as)