Orasi Tolak Kekerasan
Selain membagikan pamflet dan membeber poster, aksi ini juga diwarnai orasi berupa puisi oleh Candra Dwi Aprida.
Stop Kekerasan pada Perempuan dan Anak!
Wahai orang-orang yang sadar punya akal.
perempuan tak sepantasnya engkau aniaya.
perempuan tak sepantasnya menjadi korban.
perempuan tak sepantasnya menjadi penyalur hawa nafsu semata.
Bayangkan perempuan itu ibumu
ibumu, ibumu, ibumu
pantaskah seorang perempuan dianiaya?
Wahai orang-orang yang sadar punya akal!
Perempuan ini, sangat berjasa untukmu
yang berjuang untuk masa depan keluargamu
pendamping untuk masa depanmu
sekolah pertama untuk anak-anakmu.
Pantaskah balasan kekerasan yang engkau berikan?
perempuan tangguh dan kuat harus diberi kesempatan untuk maju
perempuan bergelora menyuarakan hak-haknya untuk dilindungi
perempuan bersemangat membela dirinya saat harga dirinya diinjak-injak dan tidak dihargai
perempuan melawan jika dirinya merasa terancam.
Ingat, perempuan tak lemah
perempuan itu kuat,
perempuan bisa
dan mampu melawan ketidakadilan dari orang durjana.
Anak penerus masa depan gemilang
apakah engkau sadari?
anakmu perlu asuhan kasih sayang dari ibu bapaknya
perlu rasa penghargaan dari ibu bapaknya
jangan sampai, bapak berkata :
kamu anak bodoh!
kamu anak tidak berguna!
Stop! Hentikan!
anak perlu engkau ajari bagaimana mencari ilmu dan beradab
anak perlu bimbingan untuk mencari jati dirinya
tak pantas orangtua hanya berdiam diri
tak pantas orangtua hanya melihat hasil tanpa menghargai!
Anak merasa takut!
anak merasa terancam!
Anak merasa tak ternilai jika kekerasan pada dirinya selalu mengintai.
Dengarkan para pengusik jiwa anak!
Anda tak pantas untuk merenggut masa depan mereka.
Stop! Jangan perlakukan mereka dengan kekerasan!
Ingatlah, semua apa yang anda lakukan akan dipertanggungjawabkan! (*)
Editor Mohammad Nurfatoni