Masalah Muncul Lagi
Lantas apa yang terjadi? Masalah selanjutnya muncul. “Ombaknya datang. Kapal tenggelam. Akhirnya semua anak kelas IV, V, dan VI bekerja sama dengan baik karena merasa kapal ini milik kita bersama. Semua menunjukkan potensinya,” lanjutnya di hadapan siswa sekolah ramah anak itu.
Akhirnya, sambung Afif, kepala sekolah naik ke kapal untuk melihat apakah anak kelas IV, V, dan VI sudah kompak bekerja sama dengan baik. “Alhamdulillah anak kelas IV, V, dan VI semuanya ingin sukses dan berprestasi,” ujarnya.
Akhirnya, kepala sekolah meyakinkan anak-anak bisa berprestasi bersama-sama dan memberi pengumuman, “Selamat SD Mugeb menjadi sekolah terbaik tingkat nasional!” Para siswa pun semangat bertepuk tangan mendengar pengumuman itu, kontras dengan alunan musik yang berubah sendu.
Siswa Bernilai
Afif lantas mengajak siswa membaca dengan kompak dan keras, “Kehilangan semangat belajar dan membahagiakan orangtua lebih berbahaya daripada kehilangan ijazah selama enam tahun.” Alunan musik instrumental masih terdengar lirih seiring siswa membacanya.
Kemudian, alumnus SMP Muhammadiyah 12 GKB Gresik itu bertanya, “Anda pengin sukses sendirian apa bersama-sama? Di tahun baru ini, Anda ingin berubah sendiri apa berubah bersama-sama?” Berturut-turut, para siswa menjawab bersama-sama.
Dia kemudian mengacungkan dompet dari saku celananya. Saat menawarkan dompet dan uangnya, para siswa kompak teriak memilih dapat uangnya.
“Andaikan uang 100 ribu ini saya remet gini masih mau?” tanya Afif. Mereka menjawab mau. “Saya jatuhkan, injak, kotor masih mau?” Jawaban mereka tetap sama.
Afif akhirnya mengajak, “Mari sama-sama kita di tahun baru ini seperti uang ini. Artinya, kita jadi siswa yang bernilai dari SD Muhammadiyah 1 GKB yang luar biasa!”
Kepala SD Mugeb M Nor Qomari SSi pun mendoakan, “Semoga perjalanan 1443 Hijriah menjadikan pelajaran berharga untuk lebih baik dalam mengarungi 1444 Hijriah.”
Dengan yakin dia menekankan, “Generasi pemenang masa depan berawal dari SD Mugeb! Insyaallah lebih shalih-shalihah, lebih rajin dan tepat waktu shalat fardhunya, taat ayah bunda, semangat belajar dan berkreasi, semakin memperbanyak bestie kebaikan, sayang flora-fauna dan lingkungan.” (*)
Editor Mohammad Nurfatoni