Punya Rambu-Rambu
PWMU.CO juga punya rambu-rambu itu. Kalau menyerempet, maka langsung ada teguran dari pimpinan. “Salah satu teguran itu, misalnya, ada tulisan yang dinilai terlalu radikal. Padahal tulisan radikal—yaknin yang mengkritik pemerintah— ternyata digemari oleh pembaca. Selalu viral tinggi,” ujarnya.
Dia menekankan, “Meskipun viral, disukai pembaca, harus dipertimbangkan lagi pemuatannya sebab tidak semua yang radikal harus dimuat demi kepuasan pembaca. Tapi pertimbangkan kepentingan posisi persyarikatan, karena ini media persyarikatan!”
Kemudian Sugeng menegaskan, setiap media pasti punya rambu-rambu peringatan itu. Meski demikian, bukan berarti membatasi independensi pemberitaan. Fakta peristiwa diberitakan dengan gaya narasi sesuai karakter masing-masing media.
”Terpenting dalam menulis berita itu harus jelas. Jelas fakta peristiwanya. Jelas narasumbernya yang kompeten. Tulisan memenuhi kode etik jurnalistik,” tandasnya.
Kalau ada orang yang keberatan dengan berita itu, sambungnya, redaksi berani bertanggung jawab risikonya. Orang lain tidak bisa seenaknya minta berita itu di-take down. Redaksi juga tidak begitu saja menuruti permintaan itu.
Dia menceritakan, pernah ada orang keberatan dengan berita yang dimuat PWMU.CO. Alasannya, berita itu mendahului sebelum ada konferensi pers sebagai pernyataan resmi. Setelah dicek ternyata berita itu berdasar fakta dan narasumbernya kompeten.
“Kita hargai effort wartawan yang menulis berita itu tanpa menunggu konferensi pers yang belum jelas waktunya. Nilai berita hasil buruan sendiri lebih tinggi dibandingkan berita konferensi pers,” imbuhnya.
Clickbait PWMU.CO
Selain itu, Mutia juga menanyakan, “Seberapa penting clickbait untuk PWMU.CO?”
Untuk pertanyaan itu, Fatoni menegaskan, “PWMU.CO tidak boleh menjadikan clickbaithanya untuk meningkatkan viewer (pembaca)!”
Kata dia, PWMU.CO termasuk portal berita yang memuat berita serius tapi judulnya tidak formal. Biasanya, untuk menyajikan judul yang menarik, dia mengambil kata-kata dari yang sudah ada di konten berita itu.
“Clickbait tetap sesuai konten. Tidak boleh pakai judul menipu. Meski kita buat semenarik mungkin,” tuturnya.
Dia mencontohkan, di PWMU.CO ada berita yang membandingkan waktu pelaksanaan Idul Adha Muhammadiyah dan Arab Saudi yang ternyata sama. Berita semenarik itu tak perlu judul clickbait. “Gak perlu gimmick!” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Mutia juga menyampaikan terima kasih. “Sudah menerima kami dengan sangat baik di sini, memberi jamuan sangat enak, dan tempat sangat nyaman. Kebersyukuran bagi kami bisa berkunjung ke PWMU.CO,” ujarnya. (*)