Bertemu Pemred PWMU.CO: Lima Menit serasa Satu Jam; Oleh Supriyono, Kepala MI Muhammadiyah Dolopo Madiun.
PWMU.CO – Walaupun sebentar sangat terasa maknanya. Itulah suasana hati saya ketika bertemu dengan orang nomor 1 di PWMU.CO, yaitu Mohammad Nurfatoni, Sabtu (23/7/2022)
Berawal dari melihat status WhatsApp Pemimpin Redaksi (Pemred) PWMU.CO yang saya komentari. Ketika itu dia sedang makan Nasi Pecel Godong Jati, yakni nasi pecel yang bungkusnya daun pohon jati.
Warung di tengah hutan itu pernah viral di media sosial sehinga menjadi warung nasi yang ramai sampai sekarang. Tempatnya kurang lebih satu kilometer dari MI Muhammadiyah Dolopo, Madiun. Dari warung itu jika naik ke atas, akan sampai pada Telaga Ngebel di Kabupaten Ponorogo.
Ketika itu saya mengomentari statusnya dengan mengajak mampir di MI Muhammadiyah Dolopo. Saya semula iseng-iseng saja. Bayangan saya, orang sesibuk dia dan belum begitu kenal dengan saya tak mungkin bisa memenuhi permintaan saya.
Apalagi setelah sarapan pecel itu dia bersama istri, anak, dan temannya rekreasi ke Telaga Sarangan. Apalagi jam 13.00 dia harus sudah mengisi pelatihan jurnalistik yang doselenggarakan oleh Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Ponorogo di SMK Muhammadiyah 1 Sumoroto.
Oh ya, saya kenal dia hanya lewat perantara WhatsApp. Dan sekali bertatap muka ketika acara Roadshow Milad Ke-6 PWMU.CO di Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Maret 2022.
Tapi ternyata dia membalas chat saya. “Oh di mana (lokasi MIM Dolopo)?” Kemudian saya balas: “Sebelum perempatan lampu lalu lintas tempat makan nasi pecel (dari arah Kota Madiun).”
Kurang lebih satu jam dari percapakan di WA itu, tepatnya pukul 11.30 dia menelepon saya, “Pak saya sudah di depan sekolah MI Muhammadiyah Dolopo.” Masyaallah ternyata dia menyempatkan mampir di MI Muhammadiyah Dolopo.
Akhirnya saya mempersilakannya masuk di ruang kepala sekolah. Kami mengobrol sedikit saja karena waktu dia terbatas.
“Berapa muridnya Pak?” tanyanya.
Saya jawab, “Ada 300-an, Pak.”
“Wah alhamdulillah banyak,” jawabnya.
Saya pun menjelaskan kalau di Kabupaten hanya ada dua sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah. Yaitu MIM Dolopo dan MIM Caruban.
“Oh MIM Caruban yang baru dikunjungi Menko PMK (Muhadjir Effendy) dan Pak Haedar (Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir) ya?” katanya menegaskan.
“Ya leres (betul),” jawab saya.
Setelah itu dia berpamitan sambil memberikan semangat agar berita MIM Dolopo tetap digiatkan. Dia berharap guru guru MIM Dolopo menjadi kontributor PWMU.CO. “Jangan kepala sekolahnya saja,” tuturnya.
Walaupun hanya duduk kurang dari lima menit dan berbicara tidak begitu banyak, namun perasaan saya seolah duduk lama dan berbicara banyak dengan dia. Lima menit tapi seperti terasa satu jam. (*)