Bolehkah Shalat Dhuha Berjamaah?
Lalu, apakah boleh shalat Dhuha dikerjakan secara berjamaah?
Terdapat beberapa riwayat yang mengindikasikan bolehnya shalat Dhuha dikerjakan secara berjamaah. Di antaranya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad.
عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ مَحْمُودِ بْنِ الرَّبِيعِ، عَنْ عِتْبَانَ بْنِ مَالِكٍ: ” أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى فِي بَيْتِهِ سُبْحَةَ الضُّحَى، فَقَامُوا وَرَاءَهُ فَصَلَّوْا بِصَلَاتِهِ “
Dari Az-Zuhri, dari Mahmud bin Ar-Rabi’, dari ‘Itban bin Malik, “Bahwa Rasulullah SAW shalat di rumahnya yaitu shalat dhuha, lalu mereka (para sahabat) berdiri di belakang beliau lalu mereka lalu mereka mengikuti shalat yang beliau shallallahu ‘alaihi wasallam lakukan”. (HR Ahmad, No. 23773).
Hadits di atas dinilai shahih oleh Syaikh Syu’aib Al-Arnauth berdasarkan persyaratan Bukhari dan Muslim (Ta’liq Syaikh Syu’aib Al Arnauth terhadap Musnad Imam Ahmad, Muassasah Qurthubah, Kairo, Maktabah Syamilah).
Terdapat hadis lain yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, namun tanpa menyebut shalat Dhuha.
“Diriwayatkan dari Itban bin Malik—dia adalah salah seorang sahabat Nabi yang ikut perang Badar dari kalangan Ansar—bahwa dia mendatangi Rasulullah SAW lalu berkata: ’Wahai Rasulullah, sungguh aku sekarang tidak percaya kepada mataku (maksudnya, matanya sudah kabur) dan saya menjadi imam kaumku.
Jika musim hujan datang maka mengalirlah air di lembah (yang memisahkan) antara aku dengan mereka, sehingga aku tidak bisa mendatangi masjid untuk mengimami mereka, dan aku suka jika engkau wahai Rasulullah datang ke rumahku lalu shalat di suatu tempat shalat sehingga bisa kujadikannya sebagai tempat shalatku.
Ia meneruskan: Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Akan kulakukan insya Allah”. Itban berkata lagi: Lalu keesokan harinya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan Abu Bakar ash-Shiddiq datang ketika matahari mulai naik, lalu beliau meminta izin masuk, maka aku izinkan beliau.
Beliau tidak duduk sehingga masuk rumah, lalu beliau bersabda: “Mana tempat yang kamu sukai aku shalat dari rumahmu? Ia berkata: Maka aku tunjukkan suatu ruangan rumah”. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berdiri lalu bertakbir, lalu kami pun berdiri (shalat) di belakang beliau. Beliau shalat dua rakaat kemudian mengucapkan salam.” (HR Bukhari dan Muslim).
Baca sambungan di halaman 2: Pendapat Ulama