Motivasi DUIT
Setelah kegiatan bimbingan belajar yang berlangsung satu jam anak-anak kemudian dikumpulkan ke ruang Kelas V Ibnu Sina untuk sesi motivasi oleh AH Nurhasan Anwar.
Dia bercerita tentang kondisi dia ketika masih duduk di kelas V SD.
“Dulu waktu saya kelas V, teman-teman dari kelas VI tidur di rumah saya. Itu karena dekat dengan kantor sekolah dan masjid. Waktu kecil kelas V sudah hati-hati dan fokus untuk kenaikan kelas,” tutur Hasan yang memotivasi agar sejak dini harus mulai mawas diri untuk persiapan banyaknya tryout dan ujian di kelas VI.
“Apakah kita sudah siap?” tanya Hasan dalam slide power point yang telah dia diapkan. Secara serentak mereka menjawab: siap.
Setelah itu Hasan menyampaikan beberapa motivasi. Dia menerangkan kedesiplinan adalah tanda keberhasilan. “Maka mulai sekarang kita harus lebih disiplin mau bengubah diri sendiri menjadi lebih disiplin. Seperti ketika Allah hendak mengubah suatu kaum kalau kaum tersebut mau mengubah dirinya sendiri,” tuturnya.
Untuk menjadi sukses mulai sekarang biasakan baca buku, selain harus membiasakan diri untuk berubah lebih disiplin. “Mulai sekarang harus mempersiapkan diri karena ibarat anak kecil yang tidak langsung bisa berlari tapi mulai dari merangkak. Namun karena sering mencoba jalan maka bisa jalan juga. Jadi sering-sering baca dan membiasakan diri untuk membaca,” tuturnya.
Selain gembar membaca, shalat tidak boleh dilupakan, “Shalat harus serius, harus ada perubahan dengan shalat khusuk, kemudian mengaji tekun, artinya mengaji harus rutin,” ujarnya.
Pria kelahiran Pelangwot, Larena Lamongan ini pada akhir sesi meminta siswa-siswi untuk mengusahakan mengukir peninggalan yang bagus saat lulus. “Ukir prestasi, tinggalkan kenangan yang manis sebelum meninggalkam SDMM. Seperti kakak kakak kalian yang sudah sukses,” pesannya.
Hasan mencontohkan Presiden Susilo Bambang Yudoyono yang selalu menyipkan barisan saat sekolah dulu, saat istirahat mainnya tembak-tembakan. “Akhirnya jadi TNI dan presiden, harus berusaha keras untuk menggapai cita cita,” kata dia.
Ketua Kwartir Cabang Hizbul Wathan Manyar ini memotivasi para peserta dengan ‘duit’ singkatan doa, usaha, ikhlas, dan tawakal. “Doa, usaha, ikhlas, dan tawakal dalam berusaha sukses,” tuturnya.
Setelah sesi motivasi, peserta dibolehkan untuk ramah tamah dengan teman-temannya saling berbagi camilan dan snack sambil bergurau sebelum waktu untuk istirahat pukul 10.00. Mereka dibangunkan shalat qiyamullail pukul 03.30. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni